Toronews.blog
Dunia penerbangan tengah dikejutkan oleh lima kecelakaan pesawat yang terjadi di berbagai belahan dunia hanya dalam seminggu terakhir. Ratusan orang tewas. Insiden ini tentu menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan penerbangan.
Berikut Narasi terlah merangkum sejumlah kecelakaan yang terjadi mulai dari Pesawat Azerbaijan sampai Pesawat Jeju Air.
Kecelakaan Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan
Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan pada 25 Desember 2024, dekat kota Aktau. Insiden ini terjadi saat pesawat Embraer 190 yang sedang dalam perjalanan dari Baku menuju Grozny mengalami masalah di udara.
Pesawat tersebut mengalami kesulitan saat melakukan pendaratan darurat dan mendarat tidak jauh dari jalur pendaratan yang aman. Setelah mendarat, pesawat meledak, menewaskan 38 dari 67 orang di dalamnya dan mengakibatkan 29 orang lainnya terluka. Seluruh penumpang dan awak pesawat berada dalam keadaan terancam setelah ledakan tersebut.
Tanggapan mengenai insiden ini datang dari berbagai level pemerintahan, dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menyatakan bahwa pesawat tersebut ditembak secara tidak sengaja oleh pasukan Rusia.
Di sisi lain, Presiden Rusia, Vladimir Putin, meminta maaf tetapi tidak mengakui tuduhan tersebut. Investigasi resmi masih berlangsung untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan ini.
Insiden Air Canada di Halifax
Penerbangan Air Canada 2259 mengalami masalah dengan roda pendaratannya pada 28 Desember 2024, insiden terjadi di Bandara Internasional Halifax Stanfield, Kanada.
Pesawat tersebut tergelincir saat mendarat dan mesin sebelahnya terbakar. Meskipun demikian, semua penumpang dapat dievakuasi dengan selamat. Seorang penumpang, Nikki Valentine, menggambarkan momen ketika pesawat mulai miring dan mendapatkan suara keras saat sayap menyentuh landasan.
Penyebab pasti dari insiden ini masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang. Bandara Halifax pernah ditutup selama beberapa waktu untuk menyelidiki keselamatan penerbangan lainnya di lokasi tersebut.
Kecelakaan KLM di Norwegia
Kesalahan Sistem Hidrolik
Kecelakaan terjadi pada pesawat KLM dengan nomor penerbangan KL1204 mengalami kerusakan sistem hidroliknya pada 29 Desember 2024. Pesawat yang terbang dari Oslo menuju Amsterdam harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Oslo Torp Sandefjord.
Seluruh 182 penumpang dan awak pesawat selamat tanpa luka serius meskipun pesawat tergelincir ke sisi landasan saat mendarat. Proses evakuasi pasca kecelakaan berlangsung dengan lancar tanpa adanya laporan korban jiwa.
Laporan awal menyebutkan bahwa kesalahan pada sistem hidrolik menjadi penyebab utama insiden ini. KLM berkomitmen untuk bekerja sama dengan otoritas berwenang dalam menyelidiki lebih lanjut mengenai penyebab kemacetan ini.
Kecelakaan Pesawat Ringan di UEA
sebuah pesawat ringan yang dioperasikan oleh Jazirah Aviation Club jatuh dekat Ras Al Khaimah, Uni Emirat Arab Pada 29 Desember 2024. Pesawat tersebut mengalami kecelakaan tak lama setelah lepas landas, saat melakukan penerbangan singkat.
Dua penumpang dalam pesawat, yaitu pilot dan kopilot, tewas dalam kecelakaan tersebut. Mereka diketahui berasal dari India dan Pakistan. Otoritas penerbangan sipil UAE telah melaksanakan investigasi untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan ini.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pesawat kehilangan kontak radio sebelum jatuh ke laut. Upaya untuk melakukan resusitasi tidak membuahkan hasil, dan investigasi kini difokuskan pada prosedur operasional yang diikuti oleh awak pesawat.
Tragedi Pesawat Jeju Air di Korea Selatan
pesawat Jeju Air yang sedang dalam perjalanan dari Bangkok menuju Bandara Muan mengalami insiden dengan mengakibatkan kebakaran hebat Pada 29 Desember 2024. Pesawat TERSEBUT gagal melakukan pendaratan dan menabrak dinding beton, setelah sebelumnya menyentuh kawanan burung yang mengganggu pendaratan.
Dari 181 orang yang berada dalam pesawat, 179 orang tewas. Hanya dua awak yang berhasil selamat dan saat ini menerima perawatan intensif. Kementerian terkait telah melakukan langkah-langkah awal untuk menanggapi situasi pasca kecelakaan.
Pemerintah Korea Selatan segera menetapkan masa berkabung nasional dan menyatakan Bandara Muan sebagai zona bencana. Kotak hitam pesawat ditemukan untuk membantu dalam proses investigasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab utama dari kecelakaan ini dan memperbaiki prosedur keselamatan penerbangan di masa yang akan datang.