Toronews.blog
Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan Amerika Serikat (AS) untuk menarik diri dari World Health Organization (WHO) pada tanggal 20 Januari 2025. Tindakan ini terjadi pada hari pertama Trump menjabat sebagai presiden ke-47 AS. Dalam pernyataannya, Trump mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil karena WHO dinilai telah melakukan kesalahan dalam menangani pandemi COVID-19.
Trump menuduh WHO telah melakukan penipuan dan menyatakan bahwa kontribusi finansial AS kepada organisasi tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan negara lain, termasuk China. Trump menyebutkan bahwa kebijakan WHO selama ini merugikan kepentingan AS.
Langkah penarikan ini menjadi pengulangan kritik yang telah disampaikan Trump terhadap WHO sejak pandemi COVID-19 pertama kali muncul. Ia sering mengklaim bahwa WHO tidak menunjukkan independensi dari pengaruh politik negara-negara anggotanya. Dalam pandangannya, organisasi tersebut seakan lebih melayani kepentingan China dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Trump juga menyoroti bahwa kontribusi China terhadap WHO tidak proporsional jika dibandingkan dengan populasi negara tersebut yang mencapai 1,4 miliar jiwa. Hal ini menciptakan kesan bahwa China mendapatkan keuntungan besar dari sistem kesehatan global tanpa memberikan kontribusi yang sesuai.
Dampak penarikan terhadap akses data kesehatan global
Penarikan Amerika Serikat dari WHO diprediksi akan memiliki dampak signifikan terhadap akses data kesehatan global. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, yang biasanya bergantung pada informasi dan laporan dari WHO, kini kehilangan akses tersebut. Data kesehatan global yang dirilis oleh WHO menjadi krusial dalam penanganan pandemi dan pengambilan keputusan berbasis bukti.
Saat ini, belum ada kejelasan mengenai dampak jangka panjang terhadap jaringan kesehatan global. Kehilangan akses ini dapat mempersulit upaya untuk pemantauan dan respons kesehatan di masa depan, khususnya dalam menghadapi ancaman pandemik yang potensial.
Strategi kebijakan luar negeri yang lebih agresif
Selain menarik AS keluar dari WHO, Trump juga mengumumkan penarikan dari Perjanjian Iklim Paris. Dalam pernyataannya, Trump mencatat bahwa kesepakatan tersebut tidak adil bagi industri AS. Ia merasa bahwa AS tidak seharusnya mengorbankan industri dalam negerinya untuk memenuhi komitmen internasional yang dinilai merugikan.
Langkah ini menunjukkan arah kebijakan luar negeri yang lebih agresif di bawah kepemimpinan Trump. Penarikan dari berbagai organisasi internasional menjadi bagian dari upaya untuk menegaskan kemandirian dan kepentingan nasional AS di tingkat global.