TORONEWS.BLOG - Pelatih Timnas Inggris senior, Thomas Tuchel menunjukkan komitmen besarnya dengan melakukan perjalanan jauh dari Amerika Serikat ke Slovakia hanya untuk mendukung Inggris U-21 di final Euro U-21 melawan Jerman, Minggu (29/6/2005) dini hari WIB.
Tuchel, yang baru saja menyaksikan Manchester City menghancurkan Juventus 5-2 di Piala Dunia Antarklub, langsung mengejar penerbangan panjang melintasi Atlantik agar bisa hadir di Stadion Narodny Futbalovy.
Tak sendirian, pelatih Jerman senior Julian Nagelsmann—yang digantikannya di Bayern Munchen tahun lalu—juga akan berada di tribun VIP.
Dukungan Penuh untuk Generasi Emas Baru
Lee Carsley, pelatih Inggris U-21, mengungkapkan betapa Tuchel sangat terlibat dalam persiapan tim muda ini. "Semua perjalanannya sudah diatur, semoga ia tiba tepat waktu. Dia sangat mendukung kami, peduli dengan pemain, dan selalu terbuka untuk berdiskusi," kata Carsley.
Menurutnya, kehadiran Tuchel bukan sekadar formalitas. Pelatih berusia 50 tahun itu aktif memberi masukan saat seleksi pemain dan memastikan keselarasan antara tim senior dan U-21 jelang Piala Dunia 2026.
"Hubungan kami sangat baik. Dia selalu responsif lewat telepon atau pesan. Saya yakin kehadirannya akan memberi motivasi ekstra bagi anak-anak," tambah Carsley.
Keyakinan Tinggi Jelang Laga Pamungkas
Inggris U-21 tampil perkasa sepanjang turnamen, mengandalkan pengalaman juara Euro U-21 edisi sebelumnya. Kapten tim, James McAtee, mengaku terkejut sekaligus termotivasi mendengar kabar kedatangan Tuchel.
"Kalau benar beliau datang, itu kehormatan besar. Kami ingin tunjukkan performa terbaik," ujar gelandang Manchester City itu.
McAtee juga menegaskan tidak menyesal memilih membela Inggris U-21 ketimbang ikut Piala Dunia Antarklub bersama City. "Fokus saya hanya di sini. Gol pembuka melawan Spanyol di perempat final adalah momen indah, tapi gelar juara akan lebih spesial," tegasnya.
Selain duel di lapangan, pertemuan Tuchel dan Nagelsmann jadi sorotan. Keduanya sama-sama ingin memastikan masa depan timnas mereka—Tuchel untuk Inggris, Nagelsmann untuk Jerman—dimulai dengan torehan manis di level muda.
Sumber: The Sun