Toronews.blog
Penyidik Korsel menangkap Presiden Yoon Suk Yeol pada Rabu (15/1) di kediamannya. Penangkapan ini terjadi setelah surat perintah dikeluarkan, yang terkait dengan tuduhan pemberontakan sehubungan dengan pengumuman darurat militer yang diumumkan pada Desember lalu.
Media lokal melaporkan bahwa ratusan penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) dan polisi menggerebek kediaman presiden pagi hari.
Penangkapan terkait pemberontakan
Yoon ditahan dalam konteks tuduhan memimpin pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan. Tuduhan ini muncul setelah Yoon berusaha untuk menerapkan pengumuman darurat militer, yang dianggap ilegal oleh banyak kalangan. Penangkapan ini menjadi titik puncak dari situasi politik yang penuh ketegangan di Korea Selatan, di mana Yoon sebelumnya telah dimakzulkan oleh parlemen.
Sebelum penangkapan, ada insiden bentrokan fisik antara penyidik dan Dinas Keamanan Presiden (PSS), yang menyebabkan kekacauan di lokasi. Penjaga presiden mencoba untuk mencegah penyidik memasuki area kediaman, yang mengakibatkan kekerasan dan satu orang dilaporkan terluka. Rencana penangkapan diteruskan meskipun ada upaya penghalangan dari pihak pengamanan presiden.
Rincian kejadian sebelum penangkapan
Adu jotos antara polisi dan paspampres
Konfrontasi menjadi semakin intensif ketika penyidik dari CIO berusaha melakukan penangkapan. Para penjaga presiden mencoba untuk menghalangi akses penyidik, yang menyebabkan terjadinya perkelahian dan bentrokan fisik. Anggota PSS menggunakan kawat berduri dan barikade untuk membentengi kediaman presiden, yang dianggap sebagai langkah untuk mempertahankan Yoon di kursi kepresidenan.
Keputusan Yoon untuk ikut serta
Setelah peristiwa tersebut, Yoon menyatakan akan mematuhi pemanggilan dari penyidik untuk mencegah situasi semakin memburuk. Ia berpendapat bahwa keputusan ini diambil untuk menghindari "pertumpahan darah" dan untuk memberikan kesan kooperatif meskipun secara pribadi ia menolak keberlakuan proses penyelidikan yang dianggapnya ilegal.
Tindakan preventif untuk menghindari kekacauan
Yoon sebelumnya telah menyatakan keinginannya untuk berbicara dengan penyidik dan menghindari insiden yang lebih serius. Namun, meski dalam situasi terdesak, kehadirannya di kediaman presiden tidak dapat menghentikan proses penangkapan yang akhirnya terjadi.
Dampak penangkapan pada politik Korsel
Nasib status Presiden Yoon
Dengan penangkapan ini, nasib Yoon sebagai presiden menjadi lebih tidak pasti. Mahkamah Konstitusi Korsel sedang mempertimbangkan keabsahan pemakzulan yang terjadi pada Desember lalu. Jika pemakzulan dinyatakan sah, maka Yoon akan kehilangan jabatannya sebagai presiden, dan jika tidak, ia bisa kembali menjajaki kursi kepresidenan.
Proses pemakzulan yang berlanjut
Pemakzulan Yoon terus berlanjut pada saat bersamaan dengan penangkapannya. Sidang terkait pemakzulan yang dimulai sebelumnya diharapkan bisa menghasilkan keputusan yang jelas tentang legitimasi kepemimpinannya. Penangkapan ini diperkirakan akan memberikan dampak besar pada proses yang sedang berlangsung.
Respon dari Partai Kekuatan Rakyat
Partai Kekuatan Rakyat, partai yang dipimpin oleh Yoon, menyatakan penentangan terhadap penangkapan ini. Sejumlah anggota parlemen partai tersebut terlibat dalam upaya untuk menghalangi penyidik dan telah berulang kali menyuarakan bahwa penangkapan ini adalah langkah ilegal.
Reaksi masyarakat dan pendukung Yoon
Protes di Lingkungan Kediaman Yoon
Setelah berita penangkapan beredar, protes meletus di sekitar kediaman Yoon. Pengunjuk rasa, yang sebagian besar merupakan pendukung Yoon, menyuarakan ketidakpuasan mereka dengan meneriakkan bahwa surat perintah penangkapan adalah ilegal. Kerumunan ini menciptakan ketegangan di lokasi, memperburuk situasi politik yang sudah tegang.
Dukungan dari anggota parlemen
Banyak anggota parlemen yang berasal dari Partai Kekuatan Rakyat memberikan dukungan publik kepada Yoon. Mereka mengklaim bahwa penangkapan ini adalah langkah politik yang bermotif. Upaya untuk menghalangi penyidik dengan cara-cara kekerasan juga dinyatakan sebagai perlawanan terhadap apa yang mereka sebut sebagai "inisiatif yang tidak adil."
Sumber dari dalam pemerintah menyatakan bahwa penangkapan Yoon merupakan langkah yang diperlukan untuk menegakkan hukum di Korea Selatan. Penangkapan ini diharapkan dapat membawa kejelasan dalam situasi politik yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara tersebut, terutama di tengah ketidakpastian dan kekacauan yang sedang berlangsung.