Toronews.blog
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru saja mengumumkan pemangkasan besar terhadap anggaran dana transfer ke daerah sebesar Rp50,59 triliun untuk tahun anggaran 2025.
Keputusan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 29 Tahun 2025 dan merupakan bagian dari strategi efisiensi belanja negara sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya penghematan anggaran untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih terfokus. Efisiensi anggaran menjadi salah satu prioritas utama untuk memastikan bahwa setiap rupiah anggaran digunakan seefisien mungkin.
"Presiden Republik Indonesia menginstruksikan kepada Menteri Keuangan untuk menetapkan penyesuaian alokasi transfer ke daerah tahun anggaran 2025," tulis pertimbangan KMK tersebut," bunyi KMK sebagaimana dilihat dari laman resmi Kementerian Keuangan, Rabu 5 Februari 2025.
Mengutip dari Antara, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Luky Alfirman membenarkan bahwa pencadangan yang dimaksud merupakan pemangkasan anggaran tiap instrumen belanja transfer ke daerah.
Sri Mulyani Sudah Beri Sinyal Pemangkasan Dana Sejak Januari
Pemangkasan ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan daerah serta memastikan bahwa dana dialokasikan kepada program-program yang berpengaruh langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Tujuan dari program ini adalah untuk menjamin anak-anak Indonesia yang sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga mereka mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik,” ujarnya.
Mengingat hal itu, Sri Mulyani menyebut Program MBG merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan anggaran besar.
“Apabila Program Makan Bergizi Gratis ini akan ditingkatkan, dari Rp71 triliun ditambahkan Rp100 triliun, bukan naik ke Rp100 triliun tapi jadi Rp171 triliun, maka jumlah sentra akan meningkat dan saya harap ini bisa menimbulkan efek berganda yang luar biasa bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten, Kamis 30 Januari 2025, mengutip Antara.
Rincian Pemangkasna Anggaran Daerah
Pemangkasan anggaran ini mencakup enam instrumen utama dalam alokasi anggaran transfer yang terdiri dari kurang bayar dana bagi hasil, dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) fisik, dana otonomi khusus, dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan dana desa.
Masing-masing pos mengalami pemotongan yang signifikan. Sebagai contoh, dana alokasi umum (DAU) dikurangi sebesar Rp15,68 triliun dari pagu awal Rp446,63 triliun hingga menjadi Rp430,96 triliun.
DAK fisik bidang konektivitas sebesar Rp14,6 triliun, bidang irigasi Rp1,72 triliun, bidang pangan pertanian Rp675,33 miliar, dan bidang pangan akuatik Rp1,31 triliun.
Salah satu instrumen yang terkena dampak besar adalah Dana alokasi khusus (DAK) fisik juga mengalami pemangkasan lebih dari setengahnya, dari Rp36,95 triliun menjadi Rp18,64 triliun.
Dana otsus juga dipangkas sebesar Rp509,46 miliar dari pagu awal Rp14,52 triliun, menjadi Rp14,01 triliun. Rinciannya, dana otsus Papua menjadi sebesar Rp9,7 triliun dan otsus Aceh Rp4,31 triliun.
Sementara itu, dana keistimewaan DIY dipangkas sebesar Rp200 miliar dari pagu awal Rp1,2 triliun, sehingga total alokasi menjadi Rp1 triliun.
Terakhir, anggaran dana desa dipangkas sebesar Rp2 triliun dari pagu Rp71 triliun. Maka, alokasi dana desa menjadi Rp 69 triliun.