Pengecut dan Gak Tahu Malu, Tentara Israel Akui Gunakan Ambulans untuk Menyerang Warga Palestina: Fixed Kejahatan Perang!

28 Jun 2025 | Penulis: onenews

Pengecut dan Gak Tahu Malu, Tentara Israel Akui Gunakan Ambulans untuk Menyerang Warga Palestina: Fixed Kejahatan Perang!

Toronews.blog

Udah tahu ambulans itu simbol kemanusiaan, tapi masih aja dipakai buat nyerang orang. Tentara zionis Israel kembali ini bikin warga dunia misuh-misuh usai ngaku bahwa mereka pakai ambulans buat operasi militer di kamp pengungsi Balata, Nablus, Tepi Barat. Kalau ini bukan kejahatan perang, terus apa dong?

Penyusupan di Balata

Jadi, pada 19 Desember 2024, unit khusus Israel bernama "Duvdevan" nyusup ke kamp Balata dengan dalih klise buat nangkap teroris. Tapi yang terjadi di lapangan malah dua warga sipil Palestina yang tewas. Salah satunya nenek-nenek berumur 80 tahun, Halima Abu Leil, yang nggak salah apa-apa. Tragisnya lagi, buat nyusup ke kamp, mereka pakai kendaraan yang nyamar jadi ambulans.

Ini jelas bukan cuma pelanggaran, tapi juga pengecut banget. Ambulans itu simbol perlindungan, dan selama ini hukum internasional (kayak Konvensi Jenewa) udah jelas bilang kalau simbol medis nggak boleh dipakai buat tujuan perang. Tapi ya namanya Israel sekutu Amerika Serikat, hukum internasional cuma pajangan doang buat mereka.

Rekaman yang Bongkar Rahasia

Awalnya, kejadian ini mungkin ajah gak mau diakuin sama Israel alias pengen disembunyiin. Tapi Al Jazeera punya rekaman yang akhirnya ngebongkar semua. Pada 6 Januari 2025, mereka ngerilis video yang nunjukin gimana pasukan Israel masuk ke kamp Balata pakai ambulans buat nyamarkan operasi mereka. Videonya langsung viral, bikin banyak orang naik pitam.

Nggak lama, tekanan datang dari mana-mana. Akhirnya, pada 13 Januari 2025, tentara Israel terpaksa buka suara. Mereka bilang, "Kendaraan yang menyerupai ambulans digunakan untuk tujuan operasional, tanpa izin dari komandan terkait. Penggunaan kendaraan ini merupakan pelanggaran serius, melebihi kewenangan, dan melanggar prosedur yang ada."

Tapi, serius nih? Ngaku salah tapi ujung-ujungnya cuma ngomong "itu tanpa izin komandan"? Kayaknya lebih ke cari kambing hitam biar institusinya nggak kena dampak lebih besar. Padahal, yang namanya ambulans udah dilindungi hukum internasional. Mau ada izin atau nggak, tetap aja ini kejahatan perang, titik.

Kecaman dari Seluruh Dunia

Nggak perlu waktu lama buat seluruh dunia bereaksi. Banyak tokoh dan organisasi hak asasi manusia langsung ngecap ini sebagai pelanggaran berat. Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, bilang kalau ini adalah pelanggaran besar terhadap Konvensi Jenewa.

“Menyalahgunakan status terlindungi kendaraan dan personel medis adalah pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi Jenewa dan bisa dianggap sebagai kejahatan perfidi,” tulisnya di media sosial.

Perfidi itu istilah buat aksi tipu-tipu kayak gini: nyamar jadi "lambang damai" buat nyerang orang. Dan itu jelas dilarang di perang.

Nggak cuma itu, Nicola Perugini, profesor hubungan internasional dari Universitas Edinburgh, juga nyindir keras tindakan Israel ini.

 

“Tentara Israel bersembunyi di dalam ambulans untuk melakukan operasi di kamp pengungsi Balata, Nablus. Tentara yang sama ini menghancurkan rumah sakit di Gaza dengan tuduhan palsu bahwa fasilitas itu adalah pusat komando militer,” katanya.

Ironis, kan? Mereka tuduh Hamas pakai fasilitas medis buat perang, tapi malah mereka sendiri yang terang-terangan ngelakuin

Gaya Lama yang Diulang Lagi

Kalau ngomongin Israel, aksi melanggar hukum internasional kayak gini udah jadi "gaya lama" mereka. Selalu aja ada alasan buat ngelakuin hal-hal yang jelas melanggar aturan. Dan tragisnya, dunia internasional cuma bisa marah-marah di media, tapi nggak ada tindakan nyata.

Simbol medis kayak ambulans itu dilindungi buat satu alasan: melindungi warga sipil dan korban perang. Tapi kalau simbol ini disalahgunakan, kepercayaan sama sistem kemanusiaan bakal rusak. Nggak heran kalau banyak orang sekarang makin skeptis soal Israel dan cara mereka ngejalanin perang.

Apakah Ada Akuntabilitas?

Sekarang, Israel bilang mereka lagi "nyelidikin" kasus ini, tapi serius, siapa yang percaya? Rekam jejak mereka soal pelanggaran hukum perang udah terlalu banyak buat diitung. Dan seringnya, nggak ada konsekuensi nyata.

Dunia sekarang cuma bisa nunggu: apakah ini bakal jadi momen di mana Israel beneran dihukum atas pelanggaran mereka, atau apakah ini cuma bakal jadi satu lagi insiden yang "hilang" begitu aja? Kalau nggak ada tindakan nyata, jangan heran kalau aksi kayak gini bakal terus berulang.

Fix, ini kejahatan perang. Dan buat tentara Israel yang nyamar pakai ambulans? Pengecut dan nggak tahu malu.

 


Komentar