Mungkinkah Rezim Iran Tumbang Setelah Perang lawan Israel?

28 Jun 2025 | Penulis: pacmannews

Mungkinkah Rezim Iran Tumbang Setelah Perang lawan Israel?

TEHERAN, TORONEWS.BLOG – Perang besar antara Iran dan Israel yang berlangsung 12 hari meninggalkan jejak kehancuran di kedua belah pihak. Namun, di balik kerusakan infrastruktur dan jatuhnya korban jiwa, muncul pertanyaan besar: apakah ini awal dari akhir bagi rezim Iran?

Selama konflik yang dimulai sejak 13 Juni, keberadaan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menjadi teka-teki. Pengamat Barat meyakini pria berusia 86 tahun itu menghilang dari ruang publik karena bersembunyi di bunker bawah tanah, guna menghindari pembunuhan oleh agen-agen intelijen Israel. 

Mossad diyakini telah menyusup ke dalam struktur militer Iran, membuat para pemimpin menjadi target nyata.

Meski demikian Khamenei muncul ke publik pada Kamis (26/6/2025), meski hanya dalam bentuk video untuk memberikan pidato nasional.

Israel melakukan serangan presisi yang menyebabkan tewasnya sejumlah pemimpin tinggi militer Iran, termasuk tokoh Garda Revolusi Islam (IRGC) dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata. Kekuatan udara Israel bahkan sempat menguasai wilayah udara Iran pada fase-fase awal serangan.

Menurut Lina Khatib, peneliti tamu di Universitas Harvard, situasi ini bisa menjadi titik balik bagi kelangsungan Republik Islam Iran.

"Sulit untuk memperkirakan berapa lama lagi rezim Iran bisa bertahan di bawah tekanan begitu signifikan, tapi ini tampak seperti awal dari akhir," ujarnya, seperti dikutip dari BBC.

Khatib menambahkan, Ayatollah Ali Khamenei kemungkinan akan menjadi Pemimpin Tertinggi terakhir dalam arti penuh dari Republik Islam Iran.

Perpecahan Internal dan Desakan Perubahan

Selama perang, muncul isu soal ketidakhadiran Khamenei yang memunculkan spekulasi perpecahan internal dalam lingkaran elite Iran. Beberapa mantan pejabat bahkan dilaporkan mendesak para ulama senior agar mengambil langkah untuk transisi kekuasaan demi menghindari tekanan lebih besar dari dunia internasional.

Ali Ansari, Direktur Institut Studi Iran di Universitas St Andrews, mengungkapkan adanya ketegangan di pucuk kekuasaan.

"Jelas sekali ada perbedaan pendapat besar dalam kepemimpinan, dan ada juga ketidakpuasan yang besar di antara masyarakat biasa," katanya.

Namun, tidak semua pihak sepakat bahwa rezim Iran berada di ambang kejatuhan.

Dukungan Publik dan Persepsi Kemenangan

Fakta di lapangan menunjukkan adanya gelombang besar dukungan terhadap para pemimpin Iran setelah diumumkannya gencatan senjata. Ribuan warga turun ke jalan di berbagai kota Iran merayakan serangan balasan terhadap Israel, yang mereka anggap sebagai bentuk ketegasan dan kemenangan simbolis.

Iran dianggap berhasil memberikan perlawanan yang mengejutkan terhadap Israel yang secara militer dibantu Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Rudal-rudal Iran menghantam wilayah Israel hingga menyebabkan kerugian besar. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sendiri mengungkapkan lebih dari 15.500 warga Israel kehilangan tempat tinggal dan lebih dari 30.000 mengajukan klaim kerusakan harta benda.


Komentar