MEDAN, TORONEWS.BLOG – Perkebunan telah menjadi nadi perekonomian Indonesia sejak masa prakolonial. Untuk menyelami jejak sejarah serta kebesarannya, masyarakat kini dapat mengunjungi Museum Perkebunan Indonesia (Musperin 1) yang terletak jantung Kota Medan, Jalan Brigjen Katamso, Sumatera Utara.
Museum yang menempati bangunan berusia lebih dari satu abad ini dulunya merupakan rumah Direktur AVROS, lembaga perkebunan era kolonial Belanda.
"Ini bangunan cagar budaya dibangun tahun 1916 bersamaan dengan Kantor PPKS yang dulu namanya AVROS dan ini adalah rumah dinas direkturnya," ujar pengurus museum, Srihartini, Sabtu (2/6/2025).
Kini, bangunan dua lantai berarsitektur klasik tersebut berubah menjadi surga edukatif yang menyimpan ratusan koleksi dan kisah dunia perkebunan nusantara.
Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan informasi lengkap serta benda-benda otentik terkait komoditas andalan Indonesia seperti tembakau, kopi, teh, kakao, karet hingga kelapa sawit.
Salah satu ruang pamer, bahkan menampilkan replika dan penjelasan lengkap tentang tanaman kelapa sawit yang mendominasi pasar global.
Koleksi otentik lain meliputi mesin penghitung uang, timbangan manual, radio antik dan mesin tik tua yang digunakan staf perkebunan Belanda.
Sementara di luar gedung, pengunjung disambut pemandangan tak biasa, seperti pesawat Piper Pawnee PA-25 buatan AS tahun 1958 yang dulu digunakan untuk menyemprot tembakau, serta lokomotif tua dan kepala kereta pengangkut sawit buatan Jerman berkapasitas 50 ton.
"Kami ingin menghubungkan masa lalu dan masa depan industri perkebunan Indonesia," kata Srihartini, pengurus museum.
Dengan tiket masuk hanya Rp10.000, Musperin 1 menawarkan wisata edukatif yang mencerdaskan sekaligus menggugah kesadaran tentang pentingnya melestarikan warisan agraria bangsa.
Diresmikan pada 10 Desember 2016 bertepatan dengan Hari Perkebunan Indonesia, museum ini menjadi simbol semangat dan jati diri industri perkebunan Tanah Air.