Kronologi Kasus Pembunuhan Satpam oleh Anak Majikan di Sukabumi

28 Jun 2025 | Penulis: onenews

Kronologi Kasus Pembunuhan Satpam oleh Anak Majikan di Sukabumi

Toronews.blog

Pembunuhan seorang satpam bernama Septian terjadi pada Jumat, 17 Januari 2025, sekitar pukul 02.00 WIB. Peristiwa tragis ini berlangsung di pos keamanan rumah orang tua tersangka, AM, di Sukabumi. Septian, yang berusia 37 tahun dan merupakan warga Sukabumi, bekerja sebagai satpam dan dikenal sebagai sosok yang baik hati. Dalam situasi tersebut, korban menghadapi situasi yang membahayakan nyawanya di tengah tugasnya menjaga keamanan.

 

Motif pembunuhan dan perseteruan

AM diduga membunuh Septian akibat sakit hati. Sebelumnya, korban sering melaporkan ke orang tua AM tentang kegiatan anaknya yang sering pulang larut malam. Laporan tersebut membuat AM merasa tersingkir dan tidak dihargai, sehingga memicu emosi yang berujung pada tindakan pembunuhan. Menurut keterangan Polisi, sebelum kejadian, AM dan Septian terlibat cekcok yang cukup signifikan. Perdebatan tersebut memicu ketegangan antara keduanya, yang berkontribusi pada terjadinya insiden pembunuhan.

Penanganan kasus oleh pihak berwajib

Setelah kejadian, AM diketahui menyerahkan diri dengan diantar oleh ibunya ke pihak berwajib. Proses penyerahan diri ini menunjukkan kesadaran AM akan kesalahan yang telah dilakukannya. Polisi kemudian melakukan pemeriksaan intensif selama 20 jam untuk mengumpulkan bukti dan keterangan terkait kejadian tersebut. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa AM positif menggunakan narkoba saat kejadian, yang bisa jadi mempengaruhi keputusannya untuk melakukan tindakan kriminal.

Bukti dan alat pembunuhan

Investigasi lebih lanjut menemukan bahwa AM telah menyiapkan senjata tajam, yaitu martil dan pisau, sebelum melakukan pembunuhan. Senjata ini dibeli beberapa waktu sebelum kejadian, menunjukkan adanya perencanaan. Selain itu, di lokasi kejadian juga ditemukan kaca pecah, yang menandakan terjadinya perkelahian antara pelaku dan korban di dalam pos jaga. Temuan ini menjadi bukti penting dalam proses penyelidikan yang sedang berlangsung.

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan mengenai dampak dari tindakan kekerasan dalam rumah tangga dan pengaruh penggunaan narkoba terhadap perilaku individu. Otoritas setempat diharapkan dapat menuntaskan kasus ini dengan seadil-adilnya, serta menjalankan prosedur hukum yang berlaku untuk menghukum pelaku.

 
 
 

Komentar