TEHERAN, TORONEWS.BLOG – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump membesar-besarkan dampak serangan militer AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Dalam pidato publik pertama sejak berakhirnya perang Iran-Israel, Khamenei menyebut retorika Trump hanyalah bentuk pencitraan politik.
"Presiden Amerika membesar-besarkan kejadian dengan cara yang tidak biasa, dan ternyata dia butuh hal lain untuk dibesar-besarkan," kata Khamenei, dalam siaran langsung di televisi pemerintah, dikutip Jumat (27/6/2025).
Bantahan atas Klaim Keberhasilan Serangan AS
Pernyataan Khamenei menanggapi klaim Washington bahwa serangan militer pada 22 Juni lalu berhasil melumpuhkan sebagian program nuklir Iran. Pentagon menyebut fasilitas nuklir bawah tanah Iran mengalami kerusakan signifikan akibat bom penghancur bunker yang dijatuhkan dari pesawat pengebom strategis B-2.
Namun Khamenei membantah keras narasi tersebut. Ia menegaskan program nuklir Iran tetap akan dilanjutkan serta tidak mengalami kemunduran strategis.
Khamenei juga menyebut serangan AS hanya tamparan kecil yang tak mengubah posisi Iran di bidang nuklir maupun geopolitik.
Dalam pidatonya, Khamenei juga memuji kemenangan militer Iran atas Israel dalam perang 12 hari yang baru saja berakhir. Ia menyatakan bahwa kekuatan Iran telah membuat musuh-musuhnya, termasuk AS, “kehilangan arah” dan melakukan tindakan gegabah seperti serangan udara dan kampanye propaganda.
"Iran tidak akan pernah menyerah pada tekanan Amerika," ujarnya.
Iran Tolak Negosiasi Nuklir Ulang
Menanggapi isu lanjutan, Iran juga membantah narasi para pejabat AS bahwa mereka akan segera duduk di meja perundingan dengan AS. Presiden Trump dan utusannya untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, sebelumnya mengatakan negosiasi baru akan segera digelar menuju tercapainya perjanjian damai komprehensif.
Namun, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi menegaskan, tidak ada rencana perundingan dengan AS untuk saat ini. Ia menyebut AS terlalu berkhayal bahwa Iran akan menyerah setelah serangan militer.
"Saya ingin menyampaikan dengan jelas, tidak ada kesepakatan, pengaturan, atau pembicaraan yang telah dibuat untuk memulai perundingan baru," kata Araghchi, dalam wawancara dengan televisi pemerintah.
Iran Putuskan Kerja Sama dengan IAEA
Sebagai respons atas serangan AS dan Israel, parlemen Iran mengesahkan RUU untuk menghentikan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Langkah ini menegaskan sikap konfrontatif Teheran terhadap apa yang mereka anggap sebagai standar ganda dan manipulasi politik dalam pengawasan program nuklir Iran.