Justin Trudeau Umumkan Pengunduran Dirinya dari Kursi PM Kanada

28 Jun 2025 | Penulis: onenews

Justin Trudeau Umumkan Pengunduran Dirinya dari Kursi PM Kanada

Toronews.blog

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan pengunduran dirinya pada 6 Januari 2025 yang telah menjabat sejak November 2015. Dalam konferensi pers yang diadakan di Ottawa, ia menyatakan bahwa keputusan ini diambil karena adanya konflik internal dalam Partai Liberal, yang membuatnya merasa tidak bisa menjadi pemimpin terbaik dalam pemilihan mendatang.

"Saya ingin mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, sebagai perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin berikutnya," kata dia diberitakan AFP.

Trudeau juga menekankan bahwa Kanada pantas mendapatkan pilihan yang jelas dalam pemilu berikutnya, dan karena itu ia merasa perlu memberikan kesempatan bagi pemimpin baru untuk mengambil alih.

Trudeau mengisyaratkan bahwa ia akan tetap menjabat sebagai Perdana Menteri hingga Partai Liberal dapat memilih pemimpin baru melalui proses yang transparan dan adil. Ia mengungkapkan harapannya bahwa pemilihan pemimpin baru dapat dilakukan dengan mempertimbangkan suara dari anggota partai di seluruh negeri.

Presiden Partai Liberal, Sachit Mehra, juga mengkonfirmasi bahwa rapat dewan direksi partai akan dilaksanakan untuk memulai proses pemilihan pemimpin baru.

Dalam langkah yang diambil sebagai bagian dari pengumuman pengundurannya, Trudeau mengatakan bahwa parlemen akan ditangguhkan hingga 24 Maret 2025. Penangguhan ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi partai dalam memilih pemimpin baru, serta untuk meredakan ketegangan politik di dalam negeri.

Penangguhan ini diharapkan dapat membantu menstabilkan situasi politik dan memberikan waktu bagi pemimpin baru untuk bergerak sebelum pemilu yang harus diadakan paling lambat Oktober 2025.

Reaksi dari Donald Trump atas Keputusan Justin Trudeau

Beberapa jam setelah pengumuman Trudeau, Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, kembali mengeluarkan pernyataan provokatif melalui media sosial.

Trump mengekspresikan pendapatnya bahwa banyak warga Kanada ingin Kanada bergabung sebagai negara bagian ke-51 AS, menyiratkan bahwa kebijakan dalam negeri Trudeau yang kurang efektif telah merugikan ekonomi Kanada.

Ia juga menyebutkan bahwa jika Kanada bergabung dengan AS, negara ini tidak akan menghadapi tarif tinggi, dan pajak akan berkurang secara signifikan.

 

Pernyataan Trump menimbulkan kekhawatiran mengenai hubungan antara Kanada dan AS. Selama masa jabatan Trudeau, hubungan ini telah terjalin dengan cukup kompleks, terutama terkait dengan kebijakan perdagangan dan tarif yang diberlakukan oleh Trump.

Komentar Trump menunjukkan bahwa ketidakpastian politik di Kanada dapat mempengaruhi hubungan bilateral, yang selama ini sangat penting bagi kedua negara.

Terkait dengan pernyataan Trump, Trudeau sebelumnya telah berusaha untuk meredakan ketegangan dengan melakukan konsesi dan pertemuan bersama Trump.

Ia tidak mengomentari secara langsung ejekan Trump setelah pengunduran dirinya, tetapi sikapnya yang diplomatis menunjukkan usaha untuk menjaga hubungan yang konstruktif di tengah tantangan politik yang ada.

Reaksi Oposisi terkait Pengunduran Justin Trudeau

Reaksi dari Partai Konservatif di bawah pimpinan Pierre Poilievre menunjukkan ketidakpuasan terhadap keputusan Trudeau. Poilievre mengklaim bahwa tidak ada yang berubah, dan para anggota yang menggantikan Trudeau tidak akan membawa perubahan yang berarti. Ia menuduh bahwa Partai Liberal masih akan melanjutkan kebijakan yang merugikan bagi warga Kanada.

Jagmeet Singh, pemimpin Partai Demokrat Baru, memberikan pandangan serupa dengan critis terhadap Partai Liberal. Singh menekankan bahwa partai yang dipimpin Trudeau telah kehilangan kepercayaan publik dan tidak layak mendapatkan kesempatan lain, terlepas dari siapa pemimpinnya nanti.

Sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan terhadap Partai Liberal berada pada titik terendah dalam sejarah, dengan hanya 16% mendukung. Penurunan popularitas ini menjadi indikasi jelas akan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Trudeau, yang tadinya dipuji karena pendekatan progresifnya. Masyarakat menyatakan keinginan untuk melihat perubahan yang nyata dengan pemimpin baru.

Warisan dan Jejak Kepemimpinan Justin Trudeau

Selama hampir satu dekade di kursi kepemimpinan, Trudeau berhasil menerapkan berbagai program yang dianggap transformatif, seperti Tunjangan Anak Kanada, pembentukan cakupan perawatan gigi, dan rencana iklim nasional.

Program-program ini direkam sebagai bagian dari warisan positifnya, meskipun dalam beberapa tahun terakhir popularitasnya menurun tajam.

Sejak 2021, Trudeau menghadapi beragam tantangan yang berujung pada penurunan popularitas. Meningkatnya biaya hidup, inflasi, dan masalah perumahan adalah beberapa faktor yang berkontribusi pada kritik publik terhadap kepemimpinannya.

Kontroversi juga mewarnai jabatannya, termasuk perpecahan internal dalam Partai Liberal dan ketidakpuasan dari menteri Kabinet, seperti pengunduran diri Chrystia Freeland.

Dengan pemilihan mendatang yang dijadwalkan setelah pemimpin baru terpilih, Partai Liberal akan dihadapkan pada tantangan berat untuk meraih kembali kepercayaan publik.

Perjuangan untuk menyusun kembali identitas partai dan mengatasi masalah-masalah mendesak seperti inflasi dan kebijakan luar negeri akan menjadi kunci bagi calon pemimpin baru untuk meraih suara masyarakat Kanada di masa mendatang.

 

 


Komentar