Justin Trudeau Mundur, Donald Trump Mau Aneksasi Kanada?

28 Jun 2025 | Penulis: onenews

Justin Trudeau Mundur, Donald Trump Mau Aneksasi Kanada?

Toronews.blog

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi ketua Partai Liberal pada Senin (6/1/2025). 

Kendati sudah tak lagi menjadi pemimpin partai penguasa, Trudeau masih akan menjadi PM hingga Partai Liberal menemukan penggantinya.

Pengunduran diri Trudeau menimbulkan keterkejutan dikalangan internasional, meski popularitas Trudeau memang menunjukkan tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. 

Menyusul mundurnya Trudeau, Presiden Amerika Serikat (AS) Terpilih Donald Trump mengunggah foto yang mengundang kontroversi di media sosial miliknya, Truth Social, Selasa (7/1/2025)

Terdapat dua foto yang diunggah Trump, yakni peta gabungan wilayah AS dan Kanada berwarna kuning dengan tulisan "United States" serta peta yang sama dengan warna bendera AS disertai caption, "Oh Canada!"

Sebelumnya, Trump meledek Trudeau yang mengundurkan diri dari jabatannya di tengah berbagai gejolak yang sedang terjadi di Kanada. 

Menurut Trump, jika Kanada bergabung dengan AS, mereka akan mampu meningkatkan keamanan nasional di kedua wilayah. 

"Jika Kanada bergabung dengan AS, tidak akan ada pengenaan tarif, pajak akan turun, dan Kanada benar-benar aman dari ancaman Rusia dan China yang terus-menerus mengelilinginya. Bersama-sama, kita akan menjadi bangsa yang hebat!" seru Trump melalui akunnya di Truth Social. 

Merespons hal ini, Trudeau menyebut tak akan ada kemungkinan Kanada dan AS bakal bergabung menjadi satu wilayah. 

Senada, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly juga menyebut Trump tidak paham akan situasi di Kanada.

 

Selain omong besar soal aneksasi Kanada, Trump juga mengisyaratkan penggunaan kekuatan militer untuk mencaplok Greenland dan Terusan Panama. 

Saat ini, Greenland merupakan bagian dari wilayah otonom kerajaan Denmark. Karena posisi geopolitiknya yang unik, Greenland memang kerap jadi 'rebutan' antara Amerika Serikat dan Eropa.

Sementara itu, AS berkontribusi dalam pengerjaan Terusan Panama pada 1914 silam. Setelahnya, jalur ini dikembalikan ke Panama berdasarkan perjanjian yang diteken Presiden Jimmy Carter pada 1977. 

Baik Greenland maupun Terusan Panama sama-sama memiliki nilai strategis bagi AS dari segi maritim dan logistik, yang kemungkinan mendorong Trump untuk mengakuisisi kedua wilayah tersebut. 

 


Komentar