Toronews.blog
Genjatan senjata yang disepakati oleh Israel dan Palestina, tidak hanya disambut baik oleh masyarat Palestina. Hamas, sebagai salah satu kelompok perlawanan Palestina, telah secara terbuka mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan mereka kepada sejumlah negara yang dianggap telah memberikan dukungan signifikan terhadap perjuangan Palestina.
Dalam pernyataannya, Khalil Al Hayya, anggota biro politik Hamas, menegaskan bahwa negara-negara seperti Turki, Afrika Selatan, Aljazair, Rusia, China, Malaysia, dan Indonesia, turut berperan dalam usaha-usaha mendukung gencatan senjata dengan Israel dan melindungi hak-hak rakyat Palestina.
"sikap terhormat dari semua negara yang membantu Palestina di berbagai bidang, khusus saudara-saudara kami di Turki, Afrika Selatan, Aljazair, Rusia, China, Malaysia dan Indonesia."
“Pada momen bersejarah ini, kami menyampaikan rasa bangga dan hormat kepada rakyat kami di Gaza,” kata dia, menambahkan.
Al Hayya juga menegaskan bahwa rakyat Palestina “tidak akan melupakan siapa pun yang terlibat dalam perang genosida.”
Peran Indonesia dan negara lain
Sebagaimana kita ketahui Indonesia, sebagai salah satu negara yang aktif dalam mendukung Palestina, mendapat pujian khusus dari Hamas. Rasa terima kasih ini tidak terlepas dari berbagai upaya diplomatik dan kemanusiaan yang telah dilakukan Indonesia.
Selain itu, berbagai bentuk dukungan dari negara-negara ini dianggap sebagai langkah positif dalam memperkuat posisi Palestina dalam menghadapi agresi Israel. Hal ini menunjukkan bahwa solidaritas internasional masih menjadi aspek penting dalam perjuangan rakyat Palestina.
Hamas menekankan bahwa mereka tidak akan melupakan dukungan dari negara-nagara tersebut, termasuk sumbangsih dari kelompok-kelompok lain seperti Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.
Pujian juga diberikan kepada Qatar dan Mesir yang berperan dalam mediasi gencatan senjata. Dukungan ini menciptakan harapan dan kepercayaan bagi rakyat Palestina bahwa perjuangan mereka untuk kebebasan akan terus mendapatkan perhatian dan bantuan dari komunitas internasional.
Gencatan senjata terjadi pada hari ke-467 genosida Israel terhadap Gaza, yang, dengan dukungan AS, telah merenggut lebih dari 156.000 korban, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.