Toronews.blog
Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025) di Capitol Rotunda, Washington DC. Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts, memimpin pengambilan sumpah jabatan untuk periode 2025-2029, dengan JD Vance sebagai Wakil Presiden.
Trump kembali ke Gedung Putih setelah memenangkan Pemilihan Presiden AS 2024 yang disahkan oleh Kongres pada 6 Januari 2025. Dalam pidato pelantikannya, Trump menguraikan serangkaian kebijakan besar yang akan ia jalankan, banyak di antaranya menjadi sorotan karena bersifat kontroversial.
Serangkaian langkah yang diambilnya di hari pertama menjabat ia lakukan untuk kmemenuhi janji-janji kampanye yang ia sampaikan, meskipun langkah-langkah tersebut menuai kontroversi di dalam negeri maupun di panggung internasional.
Berikut adalah daftar lengkap kebijakan Trump yang dinilai kontroversial:
1. AS Hanya Mengakui Dua Jenis Kelamin
Trump menegaskan bahwa kebijakan resmi pemerintahannya adalah hanya mengakui dua jenis k
“Pada hari ini, ini akan menjadi kebijakan resmi Amerika Serikat, bahwa hanya ada dua jenis kelamin; pria dan wanita,” kata Trump di Capitol Rotunda saat pelantikannya, yang disiarkan secara daring pada Selasa dini hari waktu Indonesia.
Trump juga menyampaikan bahwa pemerintahannya akan menghentikan kebijakan yang ia anggap mencoba "merekayasa ras dan jenis kelamin secara sosial" di berbagai aspek kehidupan.
“Kami akan membentuk masyarakat yang tidak memandang warna kulit dan sesuai prestasi,” tegasnya.
2. Trump Menarik AS dari Perjanjian Iklim Paris
Dalam langkah yang mempertegas kebijakan sebelumnya, Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris 2016.
“Saya segera menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris yang tidak adil dan berat sebelah ini,” ujar Trump dalam parade pelantikan di Capital One Arena, Washington DC, Senin (20/1).
Trump langsung menandatangani perintah eksekutif yang secara resmi memulai proses penarikan AS dari perjanjian tersebut. Ia mengklaim bahwa langkah ini akan menghemat dana besar bagi Amerika Serikat.
“Langkah berikutnya adalah penarikan dari Perjanjian Iklim Paris. Kita akan menghemat lebih dari satu triliun dolar dengan menarik diri dari perjanjian itu,” tambahnya.
3. AS Keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menarik Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang ia tuduh tidak adil terhadap AS.
“WHO menipu kita. Semua orang menipu Amerika Serikat dan itu sudah cukup. Hal ini tidak akan terjadi lagi,” ujar Trump kepada wartawan setelah kembali ke Ruang Oval pada hari yang sama.
Trump juga mengkritik kontribusi finansial AS terhadap WHO yang ia anggap tidak seimbang.
“China membayar 39 juta dolar AS (sekitar Rp635,6 miliar) dan kami membayar 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,15 triliun). Rasanya agak tidak adil bagi saya, meskipun itu bukan alasannya, tetapi saya memutuskan untuk keluar,” tambahnya.
4. Kebijakan Imigrasi Ketat di Perbatasan Meksiko
Trump memulai langkah tegas terhadap imigrasi ilegal di perbatasan selatan AS. Setelah pelantikannya, pelabuhan masuk di El Paso, Texas, langsung ditutup selama satu jam sebagai bagian dari pengumuman darurat nasional terkait imigrasi.
“Melewati titik area ini akan mengakibatkan penangkapan, penutupan, dan kemungkinan penerapan tindakan paksa,” bunyi pengumuman yang disampaikan melalui pengeras suara di perbatasan El Paso, sebagaimana dilaporkan surat kabar The Texan.
Trump juga diperkirakan akan menandatangani 11 perintah eksekutif yang mencakup pengerahan pasukan federal untuk mengamankan perbatasan, menetapkan kartel narkoba internasional sebagai kelompok teroris, serta menyelesaikan pembangunan tembok perbatasan yang dimulai pada masa jabatan pertamanya.
5. Pengenaan Tarif 25 Persen untuk Kanada dan Meksiko
Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko, dengan alasan kedua negara tersebut membiarkan imigrasi ilegal dan perdagangan narkotika memasuki AS.
“Kami mempertimbangkan tarif 25 persen untuk Meksiko dan Kanada karena mereka membiarkan sejumlah besar orang (masuk ke AS),” kata Trump kepada wartawan saat menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval.
Trump juga menyebut Kanada sebagai “penyalahguna yang sangat buruk,” seraya menuding kedua negara mengizinkan peredaran fentanyl (sejenis narkotika) yang masuk ke AS.
“Saya rasa kita akan melakukannya pada 1 Februari,” tambahnya ketika ditanya soal target pelaksanaan tarif tersebut.
6. Kebijakan Anti-Sensor dan Kebebasan Berpendapat
Trump juga berkomitmen untuk mencabut regulasi yang menurutnya membatasi kebebasan berpendapat di AS.
“Saya akan menandatangani peraturan yang segera menghentikan seluruh sensor oleh pemerintah dan mengembalikan kebebasan berpendapat kepada Amerika,” tegasnya.
Selain itu, Trump menambahkan bahwa ia tidak akan membiarkan kekuasaan pemerintah digunakan untuk menyerang lawan politik.
“Kita tidak akan membiarkan itu, tidak akan terjadi lagi. Di bawah pimpinan saya, kita akan menegakkan kembali rasa adil, kesetaraan, dan hukum yang tak berat sebelah berdasarkan hukum konstitusi,” ujarnya.
7. Perintah Eksekutif: Hentikan Bantuan Luar Negeri Selama 90 Hari
Trump juga menandatangani perintah eksekutif untuk menghentikan seluruh program bantuan luar negeri AS selama 90 hari, sembari meninjau konsistensi program tersebut dengan kebijakan pemerintahannya.
“Semua kepala departemen dan lembaga yang bertanggung jawab atas program bantuan pembangunan luar negeri Amerika Serikat harus segera menghentikan kewajiban baru dan pencairan dana bantuan pembangunan ke negara-negara asing,” demikian bunyi perintah eksekutif yang ditandatangani Trump di Ruang Oval.
Dalam dokumen tersebut, Trump mengkritik industri bantuan luar negeri yang dianggapnya tidak sejalan dengan kepentingan Amerika. “Bantuan ini menciptakan ketidakstabilan perdamaian dunia dengan mempromosikan gagasan di negara-negara asing yang berlawanan secara langsung dengan hubungan harmonis dan stabil di dalam maupun antarnegara,” ujar Trump.
Trump Kembali ke Gedung Putih dengan Serangkaian Kebijakan Kontroversial
Pelantikan Trump sebagai Presiden AS ke-47 membawa arah baru bagi kebijakan domestik dan luar negeri Amerika Serikat. Serangkaian langkah yang diambilnya di hari pertama menjabat dilakukan untu kmemenuhi janji-janji kampanye yang ia sampaikan, meskipun langkah-langkah tersebut menuai kontroversi di dalam negeri maupun di panggung internasional.
Dengan kebijakan seperti penarikan dari WHO dan Perjanjian Iklim Paris, serta pendekatan ketat terhadap imigrasi ilegal, pemerintahan Trump diperkirakan akan membawa perubahan besar yang mengguncang tatanan global. Kini, dunia menanti bagaimana Trump akan melaksanakan visi dan misi pemerintahannya selama empat tahun ke depan.
elamin, yakni pria dan wanita.