Toronews.blog
Donald Trump dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari 2025. Prosesi pelantikan berlangsung di Capitol Rotunda, di mana Trump mengucapkan sumpah jabatannya dengan tangan di atas Alkitab. Sumpah tersebut disampaikan di hadapan Ketua Mahkamah Agung John Roberts, yang memimpin upacara tersebut.
Setelah mengucapkan sumpah, Trump menyampaikan pidato pelantikan yang diikuti dengan perayaan dan peninjauan kerumunan yang hadir. Momen bersejarah ini menandakan kembalinya Trump ke Gedung Putih setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden ke-45 dari tahun 2017 hingga 2021.
Kemenangan Trump sebagai Presiden AS
Trump berhasil meraih kemenangan dalam pemilihan presiden 2024 dengan mengalahkan calon dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Ia memperoleh total 312 suara elektoral, melebihi batas minimum yang dibutuhkan yaitu 270 suara. Dengan pelantikannya ini, Trump menjadi presiden kedua dalam sejarah AS yang terpilih untuk menjabat dua periode terpisah, setelah Grover Cleveland yang menjabat pada tahun 1884 dan 1892.
Devin Kinsinger, analis politik, mencatat bahwa kemenangan Trump menunjukkan kekuatan basis pendukung Partai Republik yang kokoh. Momen ini juga menyoroti dinamika politik AS yang semakin terpolarasi.
Status hukum dan kontroversi
Menarik untuk dicatat, Trump menjadi presiden terpidana pertama dalam sejarah AS saat menjabat. Sebelum pelantikan, ia dijatuhi vonis pengadilan terkait kasus suap terhadap bintang porno, Stormy Daniels. Pengadilan memutuskan bahwa Trump bersalah atas upaya untuk menutupi pembayaran suap yang bertujuan agar Daniels tetap bungkam menjelang pemilu 2016..
Trump menyatakan rasa kecewa atas vonis tersebut, menyebutnya sebagai kemunduran bagi sistem peradilan di New York. Ia menganggap pengalaman ini sebagai sebuah tantangan besar yang harus dihadapinya di awal masa jabatannya yang baru.
Profil wakil presiden JD Vance
JD Vance, yang terpilih sebagai Wakil Presiden, adalah sosok muda berusia 40 tahun, menjadikannya wakil presiden termuda ketiga dalam sejarah AS. Latar belakangnya mencakup pendidikan di Universitas Ohio State dan Fakultas Hukum Universitas Yale, serta pengalaman militer selama empat tahun di Irak.
Vance dikenal sebagai tokoh konservatif dan skeptis terhadap bantuan untuk Ukraina. Ia memulai karier politiknya pada 2022 dan berhasil terpilih sebagai senator sebelum akhirnya menjadi wakil presiden. Dikenal dengan kebijakan yang mendukung ekonomi populis, Vance mengambil peran penting dalam tim pemerintahan Trump.
Kekayaan dan bisnis Donald Trump
Kekayaan bersih Donald Trump diperkirakan sekitar USD 6,7 miliar pada saat pelantikannya. Menurut Forbes, sebagian besar kekayaannya berasal dari sektor real estate, meskipun ia juga memiliki berbagai aset lainnya seperti lapangan golf dan pesawat pribadi, Boeing 757 yang dikenal dengan nama Trump Force One.
Selama bertahun-tahun, kekayaan bersih Trump mengalami fluktuasi. Pada 2015, kekayaannya tercatat USD 4,1 miliar, tetapi angka tersebut menyusut seiring dengan perkembangan pasar dan keputusan bisnisnya. Meskipun demikian, Trump tetap menjadi salah satu presiden terkaya yang pernah menjabat di AS.
Dengan pelantikan ini, Trump diharapkan dapat menerapkan kebijakan dan program yang mendorong pertumbuhan, baik di dalam negeri maupun di arena global. Keberhasilannya sebagai pemimpin dalam dua periode berturut-turut akan menjadi sorotan penting dalam sejarah politik AS.