Biaya Haji 2025 Turun Empat Jutaan, Menag: Ini Obsesi Presiden Prabowo

28 Jun 2025 | Penulis: onenews

Biaya Haji 2025 Turun Empat Jutaan, Menag: Ini Obsesi Presiden Prabowo

Toronews.blog

Pemerintah memastikan biaya haji tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan, meski ada selisih pengurangan biaya, kualitas pelayanan haji akan tetap terjaga sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Ini adalah obsesi Presiden Prabowo Subianto, bagaimana beban biaya jamaah haji dapat lebih ringan tanpa mengurangi kualitas pelaksanaan haji," ujar Nasaruddin seusai rapat bersama Panja Biaya Haji dan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/1/2024).

Selisih Biaya Haji 2024 dan 2025

Pada 2024, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) per jamaah ditetapkan sebesar Rp93,4 juta. Namun, untuk tahun 2025, angka tersebut turun menjadi Rp89,4 juta, menghasilkan selisih penghematan sebesar Rp4 juta per jamaah. Dari jumlah tersebut, jamaah calon haji pada 2025 hanya perlu membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sebesar Rp55,4 juta per orang, dengan sisanya ditutupi melalui nilai manfaat pengelolaan keuangan haji.

Ketua Panja Biaya Haji, Abdul Wachid, mengungkapkan bahwa komposisi biaya haji 2025 terdiri atas kontribusi nilai manfaat sebesar Rp33,9 juta (38 persen) dan Bipih yang dibayarkan langsung oleh jamaah sebesar Rp55,4 juta (62 persen).

"Dibandingkan dengan biaya haji tahun 2024, BPIH tahun 2025 turun sebesar Rp4.000.027,21 per jamaah," kata Abdul Wachid saat membacakan hasil rapat Panja.

Efisiensi Anggaran Tanpa Mengorbankan Kualitas

Penurunan biaya ini, menurut Nasaruddin, dicapai berkat kerja sama antara Kementerian Agama (Kemenag), Badan Penyelenggara Haji (BPH), dan DPR RI dalam menyisir anggaran yang tidak diperlukan. Langkah ini diambil agar efisiensi tidak mengorbankan kenyamanan dan keselamatan jamaah.

"Penurunan ini adalah hasil dari kerja keras bersama. Semua anggaran yang tidak relevan dihapuskan tanpa mengganggu aspek esensial pelayanan," jelas Nasaruddin.

Biaya yang dialokasikan untuk kebutuhan jamaah mencakup tiket penerbangan, akomodasi di Makkah dan Madinah, hingga biaya hidup selama di tanah suci. Pemerintah berkomitmen agar kualitas pelayanan tetap menjadi prioritas meski ada penghematan biaya.

Dukungan Presiden Prabowo

Menag Nasaruddin menegaskan, komitmen ini merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Presiden, menurutnya, secara langsung mendorong agar biaya haji dapat lebih terjangkau namun tetap mengedepankan kenyamanan jamaah.

"Dengan arahan Presiden, kami di Kemenag dan BPH terus mencari cara agar pelaksanaan ibadah haji lebih efisien, tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang diterima jamaah," tutupnya.

 

Fokus Pada Pelayanan

Meski biaya haji 2025 mengalami penurunan, pemerintah tetap menjaga fokus pada aspek-aspek penting, termasuk akomodasi, transportasi, dan pelayanan kesehatan. Jamaah diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari efisiensi ini tanpa merasakan penurunan kualitas.

Keputusan ini memberikan angin segar bagi calon jamaah haji, sekaligus menjadi bukti bahwa pengelolaan haji di Indonesia terus berusaha meningkatkan efisiensi sambil mempertahankan standar pelayanan yang tinggi.

 


Komentar