Toronews.blog
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba di Indonesia pada Selasa (11/2/2025) petang. Erdogan dan rombongan disambut langsung oleh Prabowo setiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.
Pesawat Turkiye Cumhuriyeti yang membawa Erdogan mendarat di Indonesia sekitar pukul 18.28 WIB.
Kedatangan Erdogan ini menandai dimulainya kunjungan kenegaraan Presiden Turki tersebut di Indonesia pada 11-12 Februari 2025.
Indonesia menjadi salah satu tujuan kunjungan kenegaraan Erdogan di negara-negara Asia.
Sebelumnya, pada Senin (10/2), Erdogan membagikan jadwal kunjungannya ke tiga negara (yakni Malaysia, Indonesia, dan Pakistan) dalam empat hari melalui akun resminya di platform X, @RTErdogan
Di Indonesia, Erdogan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu (12/2).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menjelaskan bahwa sejumlah agenda akan dilakukan Presiden Turki tersebut di Bogor.
"Setelah prosesi penyambutan, agenda dilanjutkan dengan melakukan pertemuan bilateral untuk membahas berbagai aspek kerja sama antara kedua negara yang saling menguntungkan," tuturnya, dikutip dari Kompas.id.
Juru bicara Kemlu RI Roy Soemirat, pada Jumat (7/2) lalu, menjelaskan bahwa kunjungan Erdogan ke Indonesia kali ini juga merupakan forum High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC).
Forum tersebut adalah forum bilateral reguler tertinggi antara Indonesia dengan Turki yang dipimpin langsung oleh kepala negara dari dua wilayah tersebut.
Turut bahas kontribusi kedua negara untuk Islam
Sebelum Erdogan sampai di Indonesia, Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama menjelaskan bahwa Islam menjadi salah satu pembahasan Erdogan ketika mengunjungi Indonesia.
Oleh karenanya, selain bertemu Prabowo, Erdogan juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar.
"Rencananya, dalam kunjungan tersebut, MoU terkait kerja sama antara Kementerian Agama RI dan pihak Turki akan ditandatangai sebagai langkah konkret dalam mempererat hubungan kedua negara," kata Rizal selepas bertemu dengan Menag Nasaruddin Umar pada Kamis (6/2), dikutip dari laman resmi Kemenag RI.
Dalam kesempatan yang sama, Menag Nasaruddin Umar menyatakan bahwa MoU yang rencananya akan ditandangani tersebut, salah satunya, akan membahas pengiriman mahasiswa Indonesia ke Turki.
"Volume mahasiswa Indonesia kuliah ke Turki dalam tiga tahun terakhir kan makin banyak. Dan itu kebanyakan dari pondok pesantren. Nah MoU ini menjadi sangat penting supaya nanti ada dasar buat kami juga mengirim mahasiswa kita lebih banyak. Kita butuh payung hukum agar pengiriman mahasiswa ke Turki lebih terstruktur," tutur Umar.