Beijing: Akuisisi Bisnis TikTok Harus Sesuai Prinsip Pasar China

28 Jun 2025 | Penulis: onenews

Beijing: Akuisisi Bisnis TikTok Harus Sesuai Prinsip Pasar China

Toronews.blog

 

Beijing mendesak agar negosiasi terkait bisnis TikTok di Amerika Serikat dilakukan secara independen dan sesuai dengan prinsip pasar.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun mengungkapkan bahwa keputusan mengenai akuisisi dan pengoperasian TikTok sebaiknya ditangani secara independen.

"Terkait tindakan seperti pengoperasian dan akuisisi bisnis, kami yakin tindakan tersebut harus diputuskan secara independen oleh perusahaan sesuai dengan prinsip pasar," ujar Guo Jiakun saat ditemui dalam konferensi pers di Beijing, Selasa (21/1/2025), dikutip dari Antaranews.

Munculnya permintaan ini buntut dari TikTok yang mengumumkan menutup semua layanan mereka di Amerika Serikat (AS) pada Minggu (19/1/2025), meski pada akhirnya kembali beroperasi enam jam berselang karena mendapat jaminan dari Presiden terpilih, Donald Trump. Presiden ke-47 AS ini mendesak pengadilan tinggi untuk memperpanjang waktu negosiasi agar TikTok dapat menjual asetnya dan selama masa penundaan tersebut warga AS masih bisa menggunakan aplikasi TikTok.

Sebuah kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap TikTok telah menimbulkan berbagai masalah terutama terkait dengan akuisisi saham perusahaan tersebut.

Sebuah undang-undang yang disahkan oleh Kongres dan disetujui oleh presiden sebelumnya, Joe Biden, memberikan waktu bagi pemilik TikTok yakni perusahaan induknya ByteDance untuk melakukan divestasi atau jika tak mampu memenuhi tuntutan tersebut mereka terpaksa harus menghentikan operasional aplikasi di AS.

Undang-undang itu pun semakin menekan pihak TikTok saat Makamah Agung AS memutuskan untuk mendukung UU tersebut karena dianggap tidak melanggar hak Amandemen Pertama dalam Konstitusi AS.

Saat ini, meski telah bisa diakses kembali, TikTok masih dalam posisi yang tidak aman karena mereka tetap harus melakukan penjualan kepada investor lokal agar tetap bisa beroperasi di AS. Hal ini menyebabkan Guo Jiakun menekankan bahwa pentingnya akuisisi bisnis yang sesuai prinsip dasar yang juga diusung China mengingat TikTok adalah perusahaan China.

 

"Jika melibatkan perusahaan China, hukum dan peraturan China harus dipatuhi," imbuh Guo Jiakun.

TikTok sendiri merupakan perusahaan yang telah beroperasi di AS selama bertahun-tahun. Selain populer di kalangan pengguna di AS, TikTok memiliki dampak yang sanat signifikan bagi perkembangan perekonomian di AS.

"TikTok telah memainkan peran positif dalam membuka lapangan kerja dan meningkatkan konsumsi di AS. Kami berharap AS akan sungguh-sungguh mendengarkan suara akal sehat dan menyediakan lingkungan bisnis yang terbuka, adil, jujur, dan tidak diskriminatif bagi entitas pasar dari semua negara," jelas Guo Jiakun.

TikTok telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian AS, terutama dalam hal menciptakan lapangan kerja. Dengan lebih dari 170 juta pengguna di AS, aplikasi ini memainkan peran penting dalam mendukung usaha kecil. Sejumlah laporan menunjukkan bahwa lebih dari 7 juta usaha kecil di AS telah berkembang berkat penggunaan TikTok sebagai platform pemasaran dan interaksi dengan pelanggan.

Kedepannya, TikTok berupaya menjalin kerjasama dengan pemerintah AS untuk menemukan solusi jangka panjang yang memungkinkan keberlanjutan operasional di negara tersebut. TikTok berharap bahwa regulasi yang lebih terbuka dapat dicapai, yang akan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi semua entitas pasar.

 


Komentar