Bawa Kekecewaan dari Italia, Francesco Bagnaia Coba Tenang di MotoGP Belanda 2025

28 Jun 2025 | Penulis: pacmannews

Bawa Kekecewaan dari Italia, Francesco Bagnaia Coba Tenang di MotoGP Belanda 2025

ASSEN – Francesco Bagnaia memasuki MotoGP Belanda 2025 akhir pekan ini dengan kekecewaan dari hasil pekan lalu di Italia. Namun, pembalap tim Ducati Lenovo tersebut mencoba untuk tetap tenang.

Bagnaia gigit jari di MotoGP Italia 2025 karena harus puas finis keempat. Padahal, performanya di awal balapan cukup menjanjikan untuk meraih podium.

1. Kalah Saing

Namun sayangnya, murid Valentino Rossi itu kalah saing dari Marquez bersaudara dan Fabio Di Giannantonio. Pecco, sapaan akrabnya, cukup puas karena bisa bersaing ketat pada awal-awal balapan.

Tapi, pembalap asal Italia itu sama sekali tidak puas dengan posisi empat yang didapat dalam balapan kandang tersebut. Ia sadar ada beberapa aspek yang harus diperhatikan lagi di Assen.

“Itu adalah balapan pertama di mana saya benar-benar bertarung, meskipun ada beberapa masalah di akhir. Ritmenya cukup mirip dengan para pembalap di depan saya,” kata Bagnaia, dilansir dari Motosan, Jumat (27/6/2025).

“Tentu saja, saya tidak senang dengan posisi keempat, tapi ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dan dimanfaatkan untuk akhir pekan ini,” ungkap pria berusia 28 tahun itu.

2. Sisi Positif

Kendati begitu, Bagnaia memetik sisi positifnya. Ia mengungkapkan sudah mulai mengalami kemajuan pada bagian depan motornya. Hal tersebut membuatnya cukup percaya diri menatap MotoGP Belanda 2025.

"Saya rasa kami telah membuat sedikit kemajuan dengan bagian depan motor, menemukan lebih banyak stabilitas, karena ini pertama kalinya saya merasakannya,” tutur Bagnaia.

"Kami tidak perlu melakukan perubahan besar pada motor. Hanya perlu bekerja untuk membuat lompatan besar dalam situasi ini,” tandasnya.

Wajar Bagnaia cukup tenang menghadapi MotoGP Belanda 2025 yang berlangsung di Sirkuit TT Assen, Assen, pada 27-29 Juni. Ia memiliki rekor apik dengan selalu menjadi yang terdepan dalam tiga edisi terakhir.


Komentar