Alasan Belum Semua Sekolah Dapat Makan Bergizi Gratis di Indonesia

28 Jun 2025 | Penulis: onenews

Alasan Belum Semua Sekolah Dapat Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Toronews.blog

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 oleh pemerintah Indonesia, dengan tujuan utama memberikan makanan bergizi kepada anak-anak sekolah dan ibu hamil. Pada tahap awal, program ini baru diterapkan di 190 sekolah yang tersebar di berbagai daerah, dengan sasaran sekitar 600.000 penerima manfaat. Meskipun serangkaian kegiatan sudah dimulai, distribusi manfaat belum merata di seluruh wilayah Indonesia.

Setiap penerima manfaat dijadwalkan mendapatkan satu paket makan siang yang bergizi setiap hari. Program ini dirancang untuk memperhatikan kebutuhan gizi yang seimbang, termasuk karbohidrat, protein, dan vitamin. Namun, tidak semua sekolah mendapatkan pelayanan ini di hari pertama, yang menunjukkan adanya tantangan dalam pelaksanaan program.

Kendala dalam implementasi program

Salah satu kendala utama dalam implementasi program adalah infrastruktur yang belum memadai. Beberapa daerah belum siap untuk memenuhi standar yang ditentukan untuk pelaksanaan kegiatan ini. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menekankan bahwa hanya daerah yang sudah memenuhi kriteria tertentu yang akan mendapatkan program tersebut pada tahap awal. Ini termasuk ketersediaan lahan, fasilitas yang dapat digunakan, serta jarak antara unit pemenuhan gizi dan siswa yang akan dilayani.

Pemerintah optimis bahwa proses distribusi dapat dilakukan dalam waktu 3 hingga 5 tahun ke depan. Kendala-kendala yang ada dianggap perlu diatasi secara bertahap, sehingga setiap daerah dapat bersiap untuk ikut serta dalam program bergizi ini.

Sasaran penerima program

Program Makan Bergizi Gratis ditujukan untuk seluruh anak sekolah di Indonesia, termasuk mereka yang bersekolah di lembaga swasta, pesantren, serta ibu hamil dan menyusui. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang menegaskan bahwa semua sekolah adalah sasaran program ini.

Perbedaan perlakuan antara sekolah negeri dan swasta menjadi sorotan, tetapi pemerintah berkomitmen untuk melakukan intervensi gizi secara inklusif. Sasaran penerima manfaat akan lebih diperluas ke semua jenis lembaga pendidikan, demi mencapai pemenuhan gizi yang merata di kalangan anak-anak di seluruh Indonesia.

 

Optimisme pihak terkait

Dari sisi pemerintah, keyakinan terhadap keberhasilan program ini cukup tinggi. Diganjarkannya program Makan Bergizi Gratis sebagai program universal, tidak ada prioritas khusus dalam pemilihan penerima manfaat. Kepala BGN optimis bahwa program ini dapat diimplementasikan secara menyeluruh, asalkan semua pihak bekerja sama dalam memperbaiki infrastruktur dan mempercepat proses distribusi.

Dengan rencana pengembangan yang matang, pemerintah menargetkan bahwa tidak hanya siswa di 190 lokasi awal yang akan mendapatkan manfaat. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu menjangkau semua daerah, menciptakan pola makan bergizi yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.

 


Komentar