MENJADI single parent merupakan tantangan tersendiri. Menjadi single parent memang menguras energi dan juga kepercayaan diri pada awalnya.
Single parent adalah keluarga yang terdiri dari anak-anak yang dikepalai oleh orangtua tunggal. Masalah orangtua tunggal meliputi keharusan beradaptasi dengan penurunan pendapatan, perubahan gaya hidup dan bahkan perubahan status di lingkungan.
Menjadi orangtua tunggal, terutama menjadi ibu tunggal, sangat berat. Orangtua tunggal harus menggabungkan peran dua orang, yaitu membesarkan anak dan mengurus rumah tangga.
Nyatanya, single parent akibat kematian atau perceraian mampu mengubah konsep kebahagiaan, kebersamaan, serta pembagian tanggung jawab.
Berikut ini beberapa masalah orangtua tunggal dan perjuangan orangtua tunggal, beserta beberapa kiat dan solusinya, seperti dikutip Marriage, Jumat (27/6/2025).
1. Kesepian
Single parent harus menghadapi kehilangan pasangan dan kekosongan yang ditinggalkannya dalam hidup Anda.
Salah satu tantangan menjadi orangtua tunggal adalah sebuah kenyataan tentang kenangan saat-saat indah yang telah dilalui bersama pasangan dan anak-anak muncul dalam benak. Tidak adanya orang yang bisa diajak bersandar dan kekosongan kepuasan emosional.
Solusi : Gantikan pikiran negatif dengan pikiran positif untuk memberi ruang menemukan diri Anda sendiri demi kebaikan anak-anak. Alihkan energi Anda ke kegiatan yang lebih produktif. Jika Anda sedang dalam pengasuhan anak-anak, habiskan waktu bersama mereka. Ingat, mereka mengandalkan Anda untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka.
2. Menanamkan Kedisiplinan pada Anak
Menjadi orangtua tunggal penuh dengan tantangan. Seorang pasangan yang memiliki anak mungkin merasa sulit untuk menanamkan disiplin. Karena tekanan emosional, beberapa anak terkadang melakukan hal negatif namun sebenarnya anak memberikan isyarat untuk mendapatkan perhatian.
Menjadi seorang ibu tunggal dapat membuat Anda bertanya-tanya bagaimana cara mengasuh anak tunggal. Salah satu masalah yang dihadapi oleh ibu tunggal adalah kurangnya disiplin.
Perjuangan sebagai orangtua tunggal sering kali menguras semua energi. Sebenarnya, anak-anak juga menghadapi kesulitan emosional yang sama, terutama saat mereka menyadari bahwa orangtua mereka tidak utuh.
Solusi : Berikan waktu khusus, ajaklah anak berbicara dari ke hati mengenai situasi yang tengah dihadapi bersama sesuai usianya. Bila anak belum mengerti tentang situasi yang dihadapi, teruslah memberikan pengertian.
3. Tanggung Jawab Finansial.
Beban keuangan kini menjadi satu pintu. Jika sebelumnya mungkin bisa berbagi peran dengan pasangan, namun kini bertumpu pada satu pintu.
Solusi : Buatlah skema keuangan baru sesuai dengan kondisi yang ada. Utamakan pos keuangan pada pendidikan anak.
4. Rasa Harga Diri yang Rendah
Salah satu masalah yang dihadapi oleh single parent adalah menanggung beban penilaian masyarakat. Kondisi ini membuat single parent ragu-ragu dan kurang percaya diri.
Solusi : Jangan biarkan status single parent mengikis rasa percaya diri. Terlibatlah dalam kegiatan yang akan membantu Anda mendapatkan kembali rasa harga diri yang hilang. Cari lingkungan yang mendukung tanpa menghakimi.
5. Rasa Bersalah
Merupakan hal yang umum bagi single parent untuk merasa bersalah setelah mengalami perpisahan yang pahit. Rasa bersalah muncul karena penyesalan.
Solusi : Terimalah situasi tersebut dan lihatlah sisi positif dari situasi tersebut untuk melangkah maju.
Menjadi orangtua tunggal memiliki tantangan dan kemenangannya sendiri. Menjadi orangtua tunggal tidak harus menjadi pengalaman yang penuh ketakutan. Dengan usaha yang terus-menerus dan tekad yang kuat, single parent pasti dapat mengubah peran sebagai orangtua tunggal menjadi pengalaman hidup yang positif.