100 Hari Kerja Kabinet Prabowo-Gibran, Kemenkopolkam Gagalkan Barang Selundupan Senilai Rp3,7 Triliun

28 Jun 2025 | Penulis: onenews

100 Hari Kerja Kabinet Prabowo-Gibran, Kemenkopolkam Gagalkan Barang Selundupan Senilai Rp3,7 Triliun

Toronews.blog

Dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah berhasil menggagalkan penyelundupan barang ilegal senilai Rp3,7 triliun. Operasi ini merupakan bagian dari upaya terpadu yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolkam) melalui Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan, bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah.

"Upaya ini merupakan hasil kerja keras bersama dari seluruh pihak yang terlibat, baik aparat penegak hukum maupun masyarakat yang berperan aktif melaporkan kegiatan mencurigakan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).

Operasi terpadu ini melibatkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Badan Keamanan Laut (Bakamla), Polri, TNI, Kejaksaan Agung, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perindustrian, serta Badan Karantina Indonesia. Dukungan masyarakat juga memainkan peran penting dalam pelaporan aktivitas mencurigakan yang membantu pengungkapan kasus-kasus ini.

Barang-Barang yang Disita dan Jaringan Sindikat yang Diungkap

Barang-barang ilegal yang disita dalam operasi ini mencakup berbagai jenis, seperti rokok ilegal, barang elektronik, kosmetik, benih lobster, minuman keras, serta sejumlah komoditas lainnya. Selain itu, operasi ini juga berhasil mengungkap jaringan sindikat penyelundupan berskala besar yang melibatkan aktor-aktor internasional.

"Setidaknya, 552 orang yang terlibat dalam jaringan ini telah diamankan untuk menjalani proses hukum," jelas Budi Gunawan.

Pengungkapan jaringan ini menjadi langkah signifikan dalam menghentikan aliran barang-barang ilegal yang kerap mengancam industri dalam negeri, merugikan negara, dan membahayakan keselamatan masyarakat.

Budi menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk terus memperketat pengawasan agar tidak ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku penyelundupan.

"Untuk mencegah masuknya impor ilegal yang merusak industri dalam negeri, pemerintah melalui sinergi berbagai instansi terus bekerja keras untuk mencegah terjadinya kebocoran barang-barang impor ke dalam pasar domestik," tegasnya.

Kerja Sama Internasional dan Teknologi Canggih

Untuk menangani penyelundupan lintas batas, pemerintah juga memperkuat kerja sama dengan negara-negara tetangga. Langkah ini mencakup peningkatan kapasitas teknologi pemantauan di wilayah perbatasan dan pelabuhan, yang selama ini menjadi jalur favorit para pelaku kejahatan ekonomi.

"Kami juga akan terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara tetangga, terutama melalui peningkatan teknologi canggih dalam memantau aktivitas ilegal di perbatasan," ujar Budi.

 

Upaya ini diharapkan mampu mempersempit ruang gerak sindikat penyelundupan sekaligus melindungi pasar domestik dari barang-barang ilegal yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi nasional.

Imbauan kepada Masyarakat untuk Tidak Membeli Barang Ilegal

Selain penindakan, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak membeli barang-barang ilegal. Menurut Budi, barang ilegal tidak hanya berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan pengguna, tetapi juga berkontribusi pada kerugian negara.

"Masyarakat harus sadar bahwa membeli barang ilegal sama saja mendukung kejahatan yang merugikan negara. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk tidak memberikan ruang bagi penyelundupan," kata dia.

Budi juga menekankan pentingnya sinergi antarinstansi, penerapan teknologi canggih, dan kesadaran masyarakat untuk mendukung keberhasilan program ini. "Sinergi yang kuat, penerapan teknologi canggih, dan kesadaran masyarakat akan menjadi kunci untuk mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sesuai visi Presiden Prabowo Subianto," tuturnya.

Langkah Berkelanjutan Pemerintah

Keberhasilan menggagalkan penyelundupan senilai Rp3,7 triliun ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam memberantas kejahatan ekonomi yang merugikan negara. Dengan operasi yang berkelanjutan, pemerintah optimistis dapat menciptakan pasar domestik yang aman, bersih, dan sehat.

Melalui sinergi antarinstansi, peningkatan teknologi pemantauan, serta dukungan masyarakat, pemerintah bertekad untuk melindungi perekonomian nasional sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat dari ancaman barang-barang ilegal.

 


Komentar