Warga Jepang Berbondong-bondong ke JGB dengan Laju Tercepat Sejak 2007

27 Jun 2025 | Penulis: toronews

Warga Jepang Berbondong-bondong ke JGB dengan Laju Tercepat Sejak 2007

Investor perorangan di Jepang meningkatkan pembelian obligasi pemerintah dengan laju tercepat dalam 18 tahun karena kenaikan imbal hasil meningkatkan daya tarik aset bagi rumah tangga yang menghadapi dampak inflasi terus-menerus.

Nilai JGB yang dipegang individu melonjak 17,1% dari tahun sebelumnya pada akhir Maret, menurut laporan arus dana triwulanan Bank Jepang pada hari Jumat. Angka tersebut naik selama sembilan triwulan berturut-turut.

Individu Jepang Meningkatkan Kepemilikan JGB

Data tersebut menggarisbawahi tren yang meluas di mana individu mencari aset yang aman karena inflasi yang tinggi melemahkan nilai uang tunai yang mereka miliki. Meningkatnya imbal hasil obligasi memberikan dorongan tambahan karena BOJ menunggu waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga lagi.

Imbal hasil obligasi 10 tahun acuan Jepang telah bertahan di atas 1% secara konsisten tahun ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Suku bunga rata-rata untuk simpanan normal berada pada 0,182% bulan ini, menurut data BOJ.

Bank sentral meluncurkan rencana minggu lalu untuk memperlambat laju pengurangan pembelian obligasi mulai tahun depan. Bahkan setelah memulai proses pengetatan kuantitatif musim panas lalu, bank tersebut masih menguasai lebih dari 50% pasar utang. Upayanya untuk memperkecil jejaknya di pasar telah menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang mungkin mampu, atau bersedia, untuk mengisi kesenjangan permintaan saat bank tersebut menarik diri.

Kekhawatiran itu turut mengantarkan imbal hasil obligasi superpanjang ke rekor tertinggi pada bulan Mei, yang mendorong Kementerian Keuangan mengambil langkah tak biasa dengan mempertimbangkan kembali rencana penerbitan obligasinya hanya beberapa bulan setelah tahun fiskal baru dimulai.

Kementerian Keuangan memutuskan awal bulan ini untuk mengurangi penerbitan obligasi super panjang sambil meningkatkan penjualan obligasi tenor pendek dengan menyasar individu, karena pangsa pasar yang dimiliki individu relatif kecil, menunjukkan masih ada ruang untuk bertumbuh.

Nilai total obligasi yang dimiliki oleh individu naik menjadi ¥15,9 triliun ($109 miliar), mencakup 1,5% dari seluruh pasar tidak termasuk surat perbendaharaan negara, menurut laporan hari Jumat.


Komentar