ASAHAN, TORONEWS.BLOG - Duka mendalam menyelimuti keluarga Azwar, seorang pria asal Kisaran, Asahan, Sumatera Utara yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Azwar tewas di Kamboja.
Hingga kini, jenazahnya belum berhasil dipulangkan karena keterbatasan biaya yang mencapai Rp160 juta. Perjalanan tragis ini berawal dari keinginan Azwar untuk bekerja di Malaysia.
Tanpa sepengetahuan keluarga, dia berangkat melalui agen yang tidak jelas legalitasnya. Setibanya di Malaysia, dia justru dibawa ke Kamboja dan dipekerjakan di perusahaan penipuan daring (scammer).
Dalam kondisi penuh tekanan dan penyiksaan, Azwar sempat mengirim video permintaan tolong kepada keluarga dan teman-temannya.
Dalam video tersebut, dia memohon untuk ditebus sebesar Rp40 juta dan menyebutkan akan dijual kembali atau dibuang ke laut jika tidak segera diselamatkan.
“Kami awalnya enggak tahu Azwar pergi. Dia bilangnya ke Malaysia mau kerja, ternyata dibawa ke Kamboja dan disiksa,” ujar Abdul Aziz, salah satu anggota keluarga korban.
Tak lama setelah permintaan tolong itu, kabar duka datang. Azwar dilaporkan tewas karena tak mampu lagi menahan siksaan fisik dan tekanan mental yang dialaminya.
Keluarga kini hanya bisa berharap pada bantuan pemerintah dan masyarakat untuk memulangkan jenazah Azwar agar bisa dimakamkan secara layak di kampung halamannya.