Saham Xiaomi di Hong Kong melonjak ke rekor tertinggi pada hari Jumat setelah perusahaan meluncurkan kendaraan listrik YU7 baru dengan pra-pemesanan yang kuat, sementara kendaraan tersebut juga dibanderol lebih rendah daripada pesaingnya Tesla (NASDAQ: TSLA ).
Xiaomi (OTC: XIACF ) melonjak lebih dari 5% ke rekor tertinggi HK$61,10, melampaui kenaikan 0,5% dalam indeks Hang Seng.
Raksasa teknologi itu membuka pra-pemesanan untuk SUV listrik mewah YU7 barunya pada hari Kamis, dan mengatakan telah menerima lebih dari 200.000 pesanan hanya dalam beberapa menit setelah peluncuran.
CEO Xiaomi Lei Jun mengatakan bahwa mobil itu akan dibanderol mulai dari 253.500 yuan ($35.300), yang sekitar 10.000 yuan lebih murah dibandingkan SUV Model Y milik Tesla.
YU7 merupakan produk kedua Xiaomi di pasar kendaraan listrik yang kian marak, setelah raksasa teknologi Tiongkok itu sukses meluncurkan SU7 EV pada 2024. Model tersebut terjual hampir 260.000 unit hingga Mei 2025.
Perusahaan memandang kendaraan listrik sebagai pendorong pertumbuhan utama berikutnya, seiring upayanya melakukan diversifikasi di luar bisnis inti telepon pintar dan perangkat elektronik.
Pesanan SU7 telah menurun dalam beberapa bulan terakhir, karena Xiaomi terlibat dalam skandal mengenai masalah keselamatan dan klaim yang berpotensi menyesatkan mengenai komponen performa kendaraan.
Namun, YU7 yang dibanderol dengan harga agresif, ditambah dengan angka pra-pemesanan yang tinggi, dapat menjadi pertanda keberhasilan berkelanjutan bagi ambisi kendaraan listrik raksasa teknologi itu.
Xiaomi masih menghadapi pasar kendaraan listrik yang sangat kompetitif di Tiongkok, dengan beberapa perusahaan besar, terutama BYD (SZ: 002594 ), melakukan pemotongan harga yang ketat untuk mengalahkan pesaing dan meraih pangsa pasar yang lebih besar. Saham BYD turun sedikit pada hari Jumat.