WASHINGTON, TORONEWS.BLOG – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mencuri perhatian publik internasional setelah mendesak agar seluruh kasus korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dibatalkan.
Melalui pernyataan terbuka di platform media sosial Truth Social, Trump menyebut Netanyahu sebagai "pahlawan besar" seraya menilai bahwa proses hukum yang sedang berlangsung hanya akan mencederai Israel.
Netanyahu merupakan perdana menteri Israel pertama yang diseret ke pengadilan sepanjang sejarah negara itu. Berdasarkan hukum Israel, dia tidak perlu meletakkan jabatan atau mengundurkan diri dari jabatan kecuali dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung, proses yang bisa memakan waktu beberapa bulan.
Tiga alasan utama di balik desakan Trump:
1. Netanyahu Dianggap Pahlawan Perang Melawan Iran
Trump menyebut Netanyahu sebagai pemimpin tangguh yang berhasil membawa Israel melewati salah satu periode paling kritis dalam sejarah modern negara itu, yakni perang besar melawan Iran. Dalam pandangan Trump, Netanyahu bukan sekadar pemimpin politik, tetapi juga pejuang yang telah berjasa besar dalam mempertahankan keberlangsungan hidup Israel.
“Bibi Netanyahu adalah seorang pejuang, mungkin tidak seperti pejuang lainnya dalam sejarah Israel,” kata Trump.
Ia bahkan menyebut Netanyahu sebagai tokoh sentral dalam "penghapusan total salah satu senjata nuklir terbesar dan terkuat di dunia", merujuk pada dampak serangan terhadap fasilitas nuklir Iran baru-baru ini.
2. Kasus Korupsi Bermuatan Politik
Trump menyamakan proses hukum terhadap Netanyahu dengan istilah yang kerap ia gunakan untuk menggambarkan kasus-kasus yang menimpanya sendiri: witch hunt atau "perburuan penyihir". Ia mengkritik keras tuduhan terhadap Netanyahu yang meliputi kasus gratifikasi, penerimaan hadiah mewah seperti cerutu, serta isu-isu lainnya yang menurutnya sepele dan bermotif politik.
“Kasus bermotif politik seperti ‘tentang cerutu, boneka Bugs Bunny, dan sejumlah tuduhan tidak adil lainnya’,” tulis Trump.
Trump menilai tidak pantas bagi seorang pemimpin perang untuk duduk di kursi terdakwa hanya karena kasus yang disebutnya tidak relevan di tengah kondisi negara yang baru saja melalui konflik besar.
3. Kontribusi Netanyahu Dinilai Terlalu Besar untuk Dihukum
Alasan ketiga yang disoroti Trump adalah rekam jejak Netanyahu yang dianggap telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kelangsungan hidup Israel. Ia menyarankan agar kasus hukum tersebut segera dibatalkan, atau sebagai alternatif, Netanyahu diberikan pengampunan negara.
“Dia pantas mendapat yang lebih baik dari ini, begitu pula negara Israel,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa Netanyahu adalah pahlawan besar.
Menurut Trump, kelangsungan kepemimpinan Netanyahu saat ini sangat penting bagi stabilitas Israel pasca-perang, dan menjatuhkannya melalui jalur hukum hanya akan memperlemah negara itu dari dalam.
Pernyataan Trump ini kembali menegaskan kedekatannya dengan Netanyahu dan dukungan kuatnya terhadap Israel. Namun, di sisi lain, desakannya menuai reaksi beragam, terutama dari kalangan yang menuntut agar supremasi hukum tetap ditegakkan, tak peduli siapa pun terdakwanya.