AMMAN, TORONEWS.BLOG - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut berakhirnya perang melawan Iran membuka kesempatan bagi negaranya untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab.
Dia mengklaim ada jendela kesempatan untuk menyepakati perjanjian diplomatik formal dengan negara-negara Arab di bawah Perjanjian Abraham yang dimediasi Amerika Serikat (AS).
"Kita telah berjuang melawan Iran dengan tekad dan meraih kemenangan besar. Kemenangan ini membuka jalan untuk memperluas perjanjian damai secara dramatis," kata Netanyahu, dalam pidatonya melalui video, seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (27/6/2025).
Menurut Netanyahu, hasil perang Israel dengan Iran menghadirkan peluang untuk berdamai dan tidak boleh disia-siakan oleh negaranya.
Dia lalu mengklaim telah memenangkan perang melawan Hamas di Gaza, meski kehilangan satu per satu tentaranya serta mengalami kerugian besar karena banyak tank dan kendaraan lapis baja yang hancur.
“Di samping pembebasan sandera dan kekalahan Hamas, ada jendela peluang yang tidak boleh dilewatkan. Kita tidak boleh menyia-nyiakan satu hari pun,” katanya.
Sebelumnya, surat kabar Israel Hayom, mengutip sumber pejabat, mengatakan Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump sepakat untuk segera mengakhiri perang di Gaza, mungkin dalam waktu 2 pekan.
Mengakhiri serangan Israel ke Gaza akan menjadi alat tawar kepada negara-negara Arab untuk menyepakati Perjanjian Abraham.
Namun kantor perdana menteri Israel menolak mengomentari laporan Hayom tersebut.
Tampaknya asumsi Netanyahu dan Trump itu salah besar karena negara-negara Arab dan Muslim menegaskan, normalisasi hubungan dengan Israel baru bisa dilakukan setelah Palestina merdeka. Tuntutan yang tampaknya sangat sulit terwujud selama kelompok sayap kanan berkuasa di Israel.
Pada Minggu, Netanyahu juga mengatakan bahwa dengan melemahnya Iran, dia berharap lebih banyak negara Arab bergabung dengan Perjanjian Abraham.
"Kami telah memutus poros. Ini adalah perubahan besar dan status Israel terangkat, tidak hanya di Timur Tengah tapi juga di dunia. Kita akan melihat masa depan baru yang cerah, penuh keamanan, kesejahteraan, harapan, dan kedamaian," begitu klaim Netanyahu.