Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyebut tak akan memotong suku bunga, meskipun hal tersebut sudah diperintahkan langsung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Saya ingin sekali mendengar argumen mengapa Powell memangkas suku bunga 50 poin tepat sebelum pemilihan umum, tetapi tidak dapat melakukannya sekarang karena inflasi lebih rendah,” ujar Wakil Presiden AS JD Vance.
Powell mengatakan ia tidak menuruti perintah Trump, sebab Presiden AS pemberlakukan tarif impor baru sejak Februari dan berencana menambahnya lagi. The Fed khawatir tarif ini akan menaikkan harga barang dan memicu inflasi kembali.
Pemimpin bank sentral AS tersebut juga mengatakan tarif yang diberlakukan sejak Maret belum berdampak pada inflasi, tetapi kemungkinan besar akan terlihat dalam beberapa bulan ke depan. Sebba, proses kenaikan harga akibat tarif bersifat lambat dan kompleks.
Selain itu, tingkat pengangguran tetap rendah di 4,2%, menandakan ekonomi masih solid. Tanpa tanda pelemahan di pasar kerja, yang membuat The Fed merasa tidak perlu untuk segera memangkas suku bunga.
Powell menambahkan bahwa kebijakan moneter harus melihat ke depan, bukan hanya kondisi saat ini. The Fed ingin menunggu kepastian lebih lanjut sebelum mengambil langkah besar.