YOGYAKARTA, TORONEWS.BLOG – PSIM Yogyakarta resmi merekrut, Nermin Haljeta. Striker asal Slovenia ini menjadi rekrutan asing pertama PSIM untuk menghadapi kompetisi Liga 1 2025-2026. Talenta berusia 28 tahun ini dipastikan akan memperkuat lini depan Laskar Mataram dengan ambisi besar.
Haljeta dilepas oleh PSM Makassar, yang mengakhiri kerja sama setelah penampilan impresifnya musim lalu. Striker ini mencetak 12 gol dan memberikan dua assist dalam 29 penampilan di Liga 1 bagi Juku Eja, dan total 16 kontribusi gol yang mengesankan.
Keputusan PSIM mendatangkan Haljeta mendapat sambutan positif dari manajer klub, Razzi Taruna. Ia meyakini Haljeta tidak hanya akan memberikan kontribusi gol, tetapi juga menyuntikkan etos kerja dan semangat kerjasama tim yang tinggi
Haljeta sendiri menyampaikan kegembiraan yang besar saat menerima pinangan klub.
“Saya sangat senang. Saya tahu pemimpin klub ini ingin membuat cerita terbaik, dan saya percaya di musim depan kita bisa mewujudkan itu bersama,” katanya saat diperkenalkan, seperti dilansir situs resmi Liga 1.
Striker Slovenia ini meminta dukungan langsung dari suporter Laskar Mataram.
“Halo para pendukung PSIM! ... Kami berjanji akan memberikan yang terbaik dan kami berharap kalian selalu mendukung kami di setiap pertandingan,” ujar Haljeta, menegaskan keinginannya berjuang bersama.
Menjadi rekrutan pertama PSIM, Haljeta diharapkan cepat beradaptasi dalam skuad Laskar Mataram. Ia menggantikan peran penting sebagai ujung tombak tim, khususnya setelah promosi ke Liga 1 sebagai juara Liga 2, setelah menanti selama 18 tahun .
PSIM tengah mempersiapkan diri matang jelang musim baru. Fokus mereka mencakup pemenuhan persyaratan venue, lisensi klub, hingga mencari home base alternatif karena Stadion Mandala Krida masih dalam perbaikan
Kehadiran Haljeta juga menjadi simbol strategi PSIM yang ingin membangun skuat seimbang antara talenta lokal dan asing. Langkah ini mencerminkan visi klub untuk bertahan sekaligus bersaing di level tertinggi sepak bola nasional.
Meski fokus utama tertuju pada striker, manajemen PSIM tetap berkomitmen menjaga gaya tim: memprioritaskan pemain muda lokal dengan potensi besar. Hal ini sejalan dengan pendekatan Razzi Taruna yang tak ingin meninggalkan fondasi keberhasilan tahun lalu