Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS turun minggu lalu karena aktivitas penyulingan dan permintaan meningkat, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan pada hari Rabu.
Persediaan minyak mentah turun 5,8 juta barel menjadi 415,1 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 20 Juni, kata EIA, melampaui ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penarikan 797.000 barel.
Stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, turun 464.000 barel dalam seminggu, kata EIA.
"Laporan minggu ini membahas tentang penawaran dan permintaan. Permintaan bensin meningkat, dan penurunan stok yang signifikan akan memberi peluang pasar untuk stabil setelah semua laporan geopolitik," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.
Harga minyak naik menyusul penurunan stok yang lebih besar dari perkiraan. Harga acuan global minyak mentah Brent diperdagangkan pada $67,97 per barel, naik 83 sen, pada pukul 10:55 EDT (1455 GMT), sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 90 sen menjadi $65,27 per barel.
Produksi minyak mentah kilang meningkat sebesar 125.000 barel per hari, kata EIA, sementara tingkat pemanfaatan naik sebesar 1,5 poin persentase menjadi 94,7% dari total kapasitas, level tertinggi sejak Juli 2024.
Persediaan bensin turun 2,1 juta barel menjadi 227,9 juta barel, juga lebih besar dari ekspektasi analis yaitu penambahan sebanyak 381.000 barel.
Pasokan bensin, yang merupakan proksi permintaan, naik 389.000 barel per hari minggu lalu menjadi 9,7 juta barel per hari, tertinggi sejak Desember 2021.
Persediaan sulingan, yang meliputi solar dan minyak pemanas , turun 4,1 juta barel menjadi 105,3 juta barel, dibandingkan perkiraan kenaikan 410.000 barel, data menunjukkan.
Impor minyak mentah bersih AS naik minggu lalu sebesar 531.000 barel per hari, kata EIA.