JAKARTA, TORONEWS.BLOG – Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Daniel Marthin, telah menjalani operasi atas cedera lutut yang dialaminya saat memperkuat tim Merah Putih di Piala Sudirman 2025. Proses pembedahan tersebut menjadi langkah penting dalam upaya pemulihan jangka panjang atlet muda potensial tersebut.
Cedera yang menimpa Daniel terjadi saat dirinya tampil bersama pasangan mainnya, Muhammad Shohibul Fikri, dalam pertandingan kontra Denmark. Meski dalam kondisi tidak optimal, keduanya tetap berhasil mempersembahkan poin penting untuk Indonesia. Namun setelah pertandingan tersebut, Daniel mengalami pembengkakan dan nyeri yang berujung pada diagnosa cedera serius di bagian lutut.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, cedera tersebut tidak bisa dianggap ringan. Ia mengonfirmasi masalah utama terletak pada struktur tulang lutut Daniel. Oleh karena itu, tim medis memutuskan untuk segera melakukan tindakan operasi guna menghindari komplikasi jangka panjang yang bisa mengganggu karier sang atlet.
Operasi yang dilakukan pada Daniel adalah Arthroscopy Debridement, yakni prosedur bedah minimal invasif yang bertujuan untuk membersihkan jaringan lutut dari kerusakan, peradangan, atau serpihan tulang rawan. Prosedur ini lazim digunakan untuk menangani cedera atlet dan mempercepat proses pemulihan sendi.
"Proses selanjutnya menunggu pemulihan, dilanjutkan dengan fisioterapi dan penguatan otot," ujar Eng Hian melalui keterangan resmi PBSI pada Kamis (26/6/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan pemulihan pasca-operasi akan berjalan secara bertahap. Jahitan pasca operasi diperkirakan bisa dibuka dalam waktu 1 hingga 2 minggu, tergantung perkembangan kondisi luka. Setelah tahap itu, Daniel akan mulai menjalani sesi fisioterapi intensif untuk mengembalikan mobilitas dan kekuatan otot lututnya.
"Butuh waktu sekitar 1–2 minggu untuk membuka jahitan dan setelah itu bisa dilakukan fisioterapi," Eng Hian menjelaskan.
Estimasi waktu yang dibutuhkan Daniel untuk kembali ke lapangan adalah sekitar tiga bulan, dengan catatan seluruh proses rehabilitasi berjalan lancar dan tidak ada komplikasi tambahan.
Durasi ini dianggap cukup realistis bagi seorang atlet untuk kembali menemukan performa terbaiknya, terutama setelah cedera yang berkaitan dengan struktur sendi utama.
"Total diperkirakan tiga bulan untuk bisa kembali latihan di lapangan namun harus bertahap," tegas Eng Hian. Ia menambahkan bahwa PBSI akan terus memantau perkembangan Daniel secara berkala dan memastikan bahwa sang atlet tidak terburu-buru kembali ke kompetisi sebelum benar-benar pulih 100 persen.