Cerita Kepala Daerah Ikuti Retret di IPDN: Kasur Keras, Waktu Makan Dibatasi

27 Jun 2025 | Penulis: pacmannews

Cerita Kepala Daerah Ikuti Retret di IPDN: Kasur Keras, Waktu Makan Dibatasi

SUMEDANG, TORONEWS.BLOG - Puluhan kepala daerah mengungkapkan suka dukanya mengikuti retret gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Retret tersebut digelar selama lima hari mulai 22–26 Juni 2025.

Retret ini diikuti oleh 86 kepala daerah, termasuk gubernur, bupati, dan wali kota. Mereka meninggalkan rutinitas birokrasi untuk hidup dalam kesederhanaan ala praja, tidur di barak tanpa AC, makan dengan jadwal ketat, dan mengikuti serangkaian materi dari berbagai kementerian.

Dari 86 kepala daerah terdiri dari dua gubernur, tiga wakil gubernur, 38 bupati, 37 wakil bupati, tiga wali kota dan tiga wakil wali kota.

Sembilan kepala dan wakil kepala daerah tidak hadir dengan yang memiliki alasan karena sakit sebanyak enam orang) dan izin kedukaan satu orang.

Dalam acara penutupan, para kepala daerah ini juga disambut dengan parade IPDN, di mana para praja dan marching band berbaris sambil melewati mereka.

Bupati Puncak Jaya, Papua, Yuni Wonda mengaku antusias mengikuti kegiatan ini dan berharap bisa mengikutinya kembali jika ada kesempatan serupa. “Oh siap, siap selalu. Waktu rasa macam lima hari itu kurang,” katanya, Kamis (26/6/2025).

Menurutnya, retret menjadi ruang yang sangat baik untuk membangun jaringan dan komunikasi antar kepala daerah. “Ini kesempatan bagus juga kita saling kenal. Bisa tukar pikiran, koordinasi, komunikasi yang ke depan bisa kita jaga,” katanya.

Terkait materi, Yuni juga menilai kegiatan ini sangat padat dan relevan. “Materi dari kementerian sangat jelas. Visi-misi Presiden harus kami laksanakan di daerah, jadi kami harus paham benar arah kebijakan nasional,” ucapnya.

Bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajudin mengaku sempat ragu sebelum berangkat. Namun keraguan itu langsung sirna begitu ia tiba di kampus IPDN.

“Alhamdulillah, ternyata kami disambut baik, nyaman. Para praja sopan santun. Rasanya bukan seperti tamu, tapi seperti memang kami warga di sini,” ujar Rifai.

Jalin Kebersamaan

Dia mengungkapkan, momen yang paling membekas selama retret adalah soal rasa kebersamaan. “Yang penting itu persatuan. Kita membaur semua, dari gubernur sampai bupati,” ucapnya.

Dia juga mengaku momen yang paling menyentuh selama retret ini terjadi saat makan siang terakhir “Selesai makan siang, kita saling angkat topi, salaman. Sedih juga rasanya,” katanya.

Gubernur Bali Wayan Koster berbagi pengalaman unik selama tinggal di barak IPDN. “Walaupun tidak ada AC, tapi suasananya dingin. Jadi malah pakai selimut. Ya, kasurnya memang keras, tapi kita rapikan sendiri,” kata Koster sambil tertawa ringan.

Dia menilai sistem makan yang terjadwal dan menu yang sederhana justru menjadi pelajaran penting. “Makannya standar minimum. Menurut saya perlu kita perbaiki kualitasnya, terutama untuk Praja IPDN. Tapi secara keseluruhan, ini bagus sekali,” ujarnya.

Bagi Koster, pengalaman ini juga memperkuat semangat kedisiplinan dan kerja sama. “Ini meningkatkan motivasi dan wawasan. Kita dapat materi dari pusat, dan bisa berbagi pengalaman antar daerah. Penting untuk mempercepat pembangunan dan memperkuat kolaborasi,” ujarnya.


Komentar