DEN HAAG, PACMANNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengibaratkan perang antara Iran dan Israel seperti anak-anak yang berkelahi. Pertempuran kedua negara berakhir setelah 12 hari melalui kesepakatan gencatan senjata tanpa batas waktu yang ditengani AS.
Dalam konferensi pers bersama Sekjen NATO Mark Rutte di Den Haag, Belanda, Rabu (25/6/2025), Trump mengatakan konflik antara Iran dan Israel seperti anak sekolah yang bertengkar.
"Mereka saling menyerang. Mereka seperti dua anak yang berkelahi di halaman sekolah," ujar Trump, disambut gelak tawa Rutte.
Dia menambahkan, perkelahian anak sekolah tidak berlangsung lama, mungkin hanya 2 sampai 3 menit saja.
Trump pada Senin (23/6/2025) malam mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Pengumuman itu disampaikan beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan pembalasan ke pangkalan militer AS di Qatar. Sehari sebelumnya AS melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan, memicu spekulasi memanasnya konflik, bahkan tak sedikit yang mengaitkannya dengan Perang Dunia III.
Namun perkembangan situasi pada Senin dan Selasa berlangsung sangat cepat. Hanya dalam hitungan jam setelah pengumuman Trump itu, Iran dan Israel menyepakati gencatan senjata, mengakhiri perang selama 12 hari.
Bukan hanya itu Trump mengungkap rencana pertemuan negaranya dengan Iran pekan depan. Bahkan kedua negara mungkin akan menandatangani kesepakatan.
“Kami akan berbicara dengan mereka (Iran) pekan depan, dengan Iran. Kami mungkin menandatangani perjanjian," ujarnya, tanpa menyebut perjanjian dimaksud, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (26/6/2025).
Menurut Trump, ini merupakan perkembangan yang signifikan, membawa Iran kembali ke lingkungan global setelah sekian lama menderita dan terasingkan.
"Bagi saya, saya tidak berpikir itu perlu. Maksud saya, mereka telah berperang. Sekarang, mereka kembali ke dunianya. Saya tidak peduli apakah akan ada (penandatanganan) kesepakatan atau tidak. Satu-satunya yang akan kami minta adalah apa yang kita minta sebelumnya, kita tidak menginginkan nuklir,” kata Trump.