Perang Iran-Israel: Trump Hentikan Dukungan Militer AS, Pilih Jalur Diplomasi

26 Jun 2025 | Penulis: pacmannews

Perang Iran-Israel: Trump Hentikan Dukungan Militer AS, Pilih Jalur Diplomasi

JAKARTA, PACMANNEWS.COM -  Perang Iran-Israel kembali memanas setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu 22 Juni 2025 sebagai bentuk dukungan terhadap Israel. Namun secara mengejutkan, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa tidak akan ada lagi penggunaan kekuatan militer dalam konflik tersebut. 

Hal itu ia sampaikan langsung kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam percakapan telepon menjelang diberlakukannya gencatan senjata.

"Militer AS telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan," ujar Trump dalam percakapan itu, seperti dikutip The Washington Post dari seorang pejabat Gedung Putih. Trump menegaskan bahwa AS tidak akan lagi terlibat secara militer dalam mendukung Israel melawan Iran.

Perang Iran-Israel 

Netanyahu, menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan Trump karena merasa Israel hampir mencapai tujuannya. Namun, ia tetap bisa memahami alasan AS yang kini lebih mengedepankan pendekatan diplomatik. Netanyahu akhirnya setuju untuk menerima proposal gencatan senjata yang diajukan.

Sebagai respons terhadap serangan AS, Iran menargetkan Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar pada Senin malam (23/6/2025). Meski demikian, serangan itu lebih bersifat simbolik. Iran bahkan memberi tahu Qatar dan AS beberapa jam sebelum serangan dilakukan. Dari 18 rudal yang ditembakkan, hanya satu yang mengenai pangkalan tersebut dan tidak menimbulkan korban maupun kerusakan berarti.

Beberapa jam setelah insiden itu, Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata yang mulai berlaku pada Selasa pagi (24/6/2025).

Gencatan Senjata Dicapai, Tapi Risiko Perang Masih Mengintai?

Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, para analis militer dan pengamat internasional menyatakan bahwa kesepakatan ini bersifat rapuh. Banyak pihak meragukan apakah gencatan ini akan berlangsung lama mengingat ketegangan yang sudah membara selama bertahun-tahun.

Israel disebut masih tetap siaga militer di perbatasan utara, dan Iran memperkuat sistem pertahanannya di wilayah barat.

Keputusan Presiden Trump untuk menghentikan dukungan militer AS menandai perubahan besar dalam dinamika Perang Iran-Israel. Meski langkah diplomatik telah dimulai dengan gencatan senjata, situasi tetap tidak stabil dan berpotensi memanas kembali jika tidak diikuti dengan langkah-langkah konkret menuju perdamaian jangka panjang. Dunia kini menanti: apakah konflik ini akan berakhir di meja perundingan atau kembali berkobar di medan perang?


Komentar