Lyft memperkenalkan Forum Pengemudi Otonom pertamanya pada hari Kamis, sebuah inisiatif baru yang dirancang untuk melibatkan pengemudi berpengalaman dalam membentuk strategi utama saat perusahaan mulai mengintegrasikan robotaxi ke dalam layanan pemesanan tumpangannya.
Langkah ini dilakukan karena teknologi self-driving terus mengganggu industri transportasi daring. Meskipun robotaxi menjanjikan peningkatan efisiensi dan biaya yang lebih rendah, robotaxi juga mengancam mata pencaharian pekerja lepas yang bergantung pada platform seperti Lyft (NASDAQ: LYFT ) dan pesaingnya yang lebih besar, Uber (NYSE: UBER ) untuk mendapatkan penghasilan.
Para analis dan pakar telah memperingatkan bahwa tanpa peluncuran yang lambat dan bertahap, robotaxi dapat menggantikan sebagian besar tenaga kerja.
Selama akhir pekan, Tesla (NASDAQ: TSLA ) baru-baru ini mengerahkan sejumlah kecil SUV Model Y yang dapat mengemudi sendiri sebagai robotaxi di Austin, Texas, mengangkut penumpang yang membayar di bagian kota tertentu.
Forum tersebut akan mempertemukan para pengemudi pada momen-momen penting perluasan robotaxi untuk memberikan masukan tentang kebijakan, perencanaan, dan peluang kerja masa depan seperti dukungan kendaraan jarak jauh dan manajemen armada.
Sesi peresmian akan mencakup enam hingga delapan pengemudi yang berbasis di Atlanta dan bertepatan dengan peluncuran kendaraan otonom Lyft dengan May Mobility musim panas ini di kota tersebut.
Perusahaan seperti Waymo milik Alphabet (NASDAQ: GOOGL ) dan Uber telah membuat langkah signifikan dalam bidang robotaxi. Waymo telah memperluas layanan kendaraan otonom sepenuhnya di Phoenix dan San Francisco, sementara Uber telah bermitra dengan beberapa perusahaan teknologi self-driving untuk mengoperasikan taksi tanpa pengemudi di beberapa pasar.
Lyft memperkirakan armada taksi daringnya akan menjadi gabungan pengemudi manusia dan robotaxi seiring semakin tersedianya teknologi tersebut secara luas.
“Kami tidak mengklaim memiliki semua jawaban, tetapi kami berkomitmen untuk menemukan solusi bersama,” kata Jeremy Bird, wakil presiden eksekutif Pengalaman Pengemudi di Lyft.