DEN HAAG, PACMANNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakin Iran tak akan melanjutkan pengayaan uranium setelah serangan terhadap tiga fasilitas nuklirnya pada Minggu (22/6/2025).
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai rencana Iran melanjutkan program nuklir, Trump mengaku tak bisa membayangkan rencana tersebut setelah serangan berlangsung.
"Dapatkah Anda bayangkan, setelah semua yang mereka katakan, Oh mari kita membuat bom. Mereka tidak akan memiliki bom (nuklir) dan mereka tidak akan memperkaya (uranium)," ujarnya, saat konferensi pers bersama Sekjen NATO Mark Rutte, di Den Haag, Rabu (25/6/2025).
Trump lalu mengklaim, serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran merupakan kemenangan luar biasa bagi semua pihak, bahkan Iran. Dia menegaskan semua peristiwa ini memiliki ujung yang baik seraya menyampaikan rasa yakinnya bahwa hubungan AS dengan Iran akan membaik setelah ini.
Sebelumnya parlemen Iran mengesahkan RUU untuk menghentikan sementara kerja sama Teheran dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Alireza Salimi, perwakilan dewan pimpinan parlemen Iran, mengatakan pihaknya telah menyepakati ketentuan-ketentuan umum serta rincian RUU.
Amanat RUU tersebut melarang staf dari badan PBB itu mengunjungi Iran dengan tujuan memeriksa fasilitas nuklir.
Para pakar IAEA hanya boleh mengunjungi Iran untuk memastikan keselamatan fasilitas nuklir akibat serangan militer Amerika Serikat (AS). Itu pun harus melalui persetujuan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Iran menganggap IAEA sebagai biang kerok serangan Israel ke Iran karena laporan-laporannya mengenai tingkat pengayaan uranium yang provokatif.
"Sampai kita mendapat jaminan objektif atas perilaku profesional organisasi internasional ini," kata Qalibaf, merujuk pada batas waktu penangguhan kerja sama.
Dia menegaskan Iran tidak berniat membuat senjata nuklir.