JAKARTA, PACMANNEWS.COM – Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, angkat bicara terkait penurunan performa sektor ganda putra di tahun 2025. Menurutnya, hasil minim sejauh ini bukan alasan untuk panik. Ia yakin, kebangkitan tinggal menunggu waktu saja.
Selama paruh pertama musim kompetisi BWF World Tour 2025, sektor ganda putra Indonesia belum berhasil menyabet satu pun gelar juara. Padahal, sektor ini dikenal sebagai andalan Merah Putih di kancah internasional. Sorotan pun datang dari berbagai pihak, termasuk para penggemar.
Sejauh ini, Indonesia baru meraih dua gelar juara dan itu pun berasal dari turnamen level Super 300. Gelar tersebut diraih oleh pasangan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Thailand Masters serta Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di Taipei Open.
Namun kondisi tersebut disikapi Fajar dengan penuh ketenangan. Pemain kelahiran Bandung itu optimistis bahwa sektor ganda putra hanya butuh sedikit waktu untuk bisa kembali mencetak prestasi dan merebut gelar bergengsi.
“Ganda putra belum mencapai juara di tahun ini, menurut saya ya tinggal tunggu waktu saja sih,” ujar Fajar saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung beberapa waktu lalu, dikutip Rabu (25/6/2025).
Ia mengakui saat ini memang ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh pasangan-pasangan ganda putra. Salah satu yang disorot Fajar adalah ketidakkonsistenan performa meskipun secara usia beberapa pasangan sudah memasuki periode emas.
“Masih ada kendala-kendala ya, dalam arti tahun ini harusnya yang saya lihat tahunnya Daniel/Fikri yang di golden agenya. Tapi ada juga kendala lagi, kendala lagi,” lanjutnya.
Soal teknik permainan, Fajar menilai para pemain ganda putra sebenarnya sudah tampil cukup solid. Ia menganggap tidak ada masalah besar di aspek teknis, hanya saja faktor keberuntungan belum berpihak pada mereka di beberapa turnamen penting.
“Nah mungkin sebagai penggemar dan masyarakat semuanya bersabar karena yang namanya kendala pasti ada. Apapun itu dan kalau misalkan teknik tak ada masalah. Mungkin di dalam lapangan sudah maksimal tapi memang belum luck-nya saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fajar menyoroti performa di turnamen bergengsi seperti Indonesia Open 2025, di mana potensi terciptanya All Indonesian Final sempat terbuka. Namun kenyataan berkata lain, karena momentum tersebut belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
“Mungkin kayak kemarin saja, jika menang di Indonesia Open kemarin kan terjadi All Indonesia Final dan itu sudah lama juga tidak, apalagi Super 1000. Ya belum lucknya saja. Di samping faktor masih terburu-buru di poin kritis tapi menurut saya main belum maksimal,” kata Fajar.
Saat ini, Indonesia memiliki empat pasangan yang menghuni peringkat 10 besar dunia. Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, serta Shohibul Fikri/Daniel Marthin. Namun keempatnya belum berhasil membawa pulang gelar juara.
Sepanjang musim 2025, pencapaian terbaik sektor ganda putra hanya sebatas menjadi runner-up. Fajar/Rian menjadi finalis di Indonesia Masters 2025, Sabar/Reza mencapai final Indonesia Open 2025, sementara Fikri/Daniel finis sebagai runner-up di Thailand Masters 2025.
Dengan fondasi peringkat yang kuat dan jam terbang yang terus bertambah, Fajar percaya performa sektor ganda putra Indonesia akan segera kembali ke jalur juara. Ia mengajak semua pihak untuk memberi waktu dan mendukung proses yang sedang dijalani oleh rekan-rekannya di pelatnas.